Selasa, 09 November 2010

KOMUNIKASI EFEKTIF

Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi banyak kegagalan dari komunikasi yang kita lakukan. Bisa jadi bentuknya karena tujuan yang kita inginkan belum tercapai. Bukan tujuan komunikasi secara egois. Tetapi tujuan komunikasi yang lebih pada, tidak adanya saling kesepahaman, belum bertambahnya informasi, serta ada usaha perubahan tingkah laku pada orang atau teman kita itu. Yang terkadang tidak hanya diartikan persetujuan.
Komunikasi berasal dari perkataan “Communicare” yaitu yang di dalam bahasa latin mempunyai arti “berpartisipasi atau memberitahukan”, sedangkan perkataan “Comunis” berarti milik bersama ataupun “berlaku dimana-mana” atau juga berarti sama, sama di sini maksudnya sama makna. Jadi jika dua orang melakukan komunikasi misalnya dalam bentuk percakapan maka komunikasi akan berjalan atau berlangsung dengan baik selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Collen McKenna mendifinisikan komunikasi sebagai proses pengiriman pesan kepada penerima dengan saling pengertian. Proses ini melibatkan beberapa komponen, yaitu pengirim pesan (sender), pesan yang dikirimkan (message), bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media), penerima pesan (receiver), dan unpan balik (feedback) yang diharapkan. WHO say WHAT to WHOM in what CHANNEL, yang dapat diilistrasikan pada bagan berikut.

Komunikasi merupakan penyampaian pengertian dari seseorang kepada orang lain dengan menggunakan berbagai macam lambang-lambang dan penyampaian tersebut merupakan suatu proses. Atau komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.

sebuah cerita dari seorang penulis ketika saya ingin mencari sebuah laptop sembari berjalan-jalan disebuah mall, ada seorang spb yang menawarkan sebuah laptop, kepada saya, secara spesifik dia menjelaskan kelebihan dari laptop yang ia tawarkan kepada saya dengan sangat jelas, tetapi dari nada bicara yang ia jelaskan terhadap saya terdengar dan terlihat agak meragukan, kenapa saya bilang meragukan, sebagai pendengar aktif yang ingin mengetahui seberapa canggih dan seberapa bagusnya spek laptop yang ia tawarkan membuat saya berfikir 5x kalau mau membeli laptop tersebut. Dikarnakan komunikasi verbal dan nonverbal yang ia tonjolkan tuk menarik minat saya agar membeli, terlihat orang tersebut meragukan kebenarannya, apalagi ketika saya bertanya balik tentang laptop yang ia tawarkan, jawabanya pun hanya ada kata pasti bagus, produk terbaru dan tercanggih, aduh jadi semakin ga tertarik dan kenapa bisa begitu ya,,,saya si positif saja,kenapa, menurut saya yang pertama apa mungkin orang tersebut ingin mengejar target penjualan, yang ke-2 belum paham tentang spesifikasi laptop yang ia tawarkan, ke-3 orang baru, ke-4 apa penipu, langsung saja saya berjalan dan berkata ma’f mas saya kurang tertarik,hahaha.
Cerita di atas yang saya alami kayanya seru untuk di analisa, agar orang-orang yang seperti itu,bisa belajar bagaimana berkomunikasi dengan efektif dan tentunya kemampuan interpersonal skillnya harus bisa dikembangan agar ia bisa menjual dirinya dalam berkerja(Integritas ),dalam artian positif ya,hahaha.
E’hmmmm.kita mulai. Untuk menjalin Komunikasi yang efektif kita harus meningkatkan produktivitas, baik bagi orang-orang yang melakukan ataupun bagi organisasi-organisasi. Sedangkan komunikasi bisa dikatakan efektif jika orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima.
Merujuk pada cerita di atas Dalam hubungan komunikasi yang efektif, kepercayaan merupakan dasar terciptanya keyakinan. Kepercayaan ini hanya bisa muncul kalau kita mempunyai integritas, yang mencakup hal hal yang lebih dari sekedar kejujuran. Kalau kejujuran mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata kata kita dengan realitas, integritas menyesuaikan realitas dengan kata kata kita. Integritas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif.
Ini lah Hukum komunikasi
“REACH”
• Respect (sikap menghargai)
• Empathy (kemampuan mendengar)
• Audible (dpt didengarkan/dimengerti dengan baik)
• Clarity (jelas)
• Humble (rendah hati)

Lima Pondasi Membangun Komunikasi Efektif
• Berusaha benar2 mengerti orang lain(emphatetic communication)
• Memenuhi komitmen / janji
• Menjelaskan harapan
• Meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan
• Memperlihatkan integritas pribadi






Bentuk Dan Karakteristik Komunikasi Efektif
Mencakup :
1. Komunikasi Verbal Efektif
 Jelas dan ringkas
Penggunaan contoh untuk membuat penjelasan lebih mudah dipahami. Mengulang bagian yg penting. Penerima pesan mengetahui “apa, siapa, mengapa, kapan, dimana, bagaimana. Ringkas dengan menggunakan kata2 yang mengekspresikan ide secara sederhana.
 Perbendaharaan kata (sampaikan pesan dengan istilah yg dimengerti klien).
 Arti denotatif dan konotatif
 Intonasi
 Kecepatan berbicara
 Humor
Dugan (1988), tertawa membantu mengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stress shg me↑ keberhasilan memberikan dukungan emosional thd klien. Sullivan & Deane, 1988 melaporkan bahwa humor merangsang produksi katekolamin dan hormon yg menimbulkan rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi pernafasan dan me↑metabolisme.

2. Komunikasi Nonverbal
 Penampilan fisik (Bidan yg memperhatikan penampilan dirinya dpt menimbulkan citra diri & profesional yg positif).
 Sikap tubuh dan cara berjalan (bidan dapat mengetahui informasi yg bermanfaat dengan mengamati sikap tubuh dan langkah klien. Langkah dapat dipengaruhi oleh faktor fisik spt rasa sakit, obat atau fraktur).
 Ekspresi wajah dan kontak mata.
 Sentuhan (kasih sayang, dukungan emosional dan perhatian diberikan melalui sentuhan dan sesuai dengan norma sosial).

Proses dan unsur2 komunikasi efektif
Dalam proses komunikasi untuk mendapatkan hasil yang efektif perlu diperhatikan unsur2 dari komunikasi, yaitu:
• Komunikator (pandai menggunakan bahasa,intonasi, simbol dan mimik yang menarik simpati dan empati dari komunikannya)
• Pesan (cara penyampaian, isi pesan sesuai dg kebutuhan dan diminati oleh komunikan)
• Media (sesuai dg pesan yg ingin disampaikan dan sesuai dg kebutuhan komunikan)
• Perhatikan gangguan2 yg mungkin akan menghambat proses komunikasi
• Komunikan (latar belakang, dll)
• Pengaruh / umpan balik (yg diharapkan / tujuan penyampaian pesan)Keenam unsur komunikasi harus saling berhubungan dalam menyampaikan pesan agar dapat menjadi komunikasi efektif.

Sebetulnya, kesulitan berkomunikasi yang paling besar berada dalam diri kita sendiri. Kurang yakin, kurang percaya diri, memandang orang lain kurang, lebih mendominasi, apalagi tinggi hati adalah sesuatu yang harus di swicth dan melatih kebalikannya.
“Anda akan mampu menyusun pikiran anda dengan lebih mudah dan lebih efektif jika Anda mengingat-ngingat struktur pembicaraan : Apa yang akan dibicarakan, isi pembicaraan dan Apa yang telah anda bicarakan”.Larry King,
Ternyata berkomunikasi tidak semudah yang kita bayangkan, upaya terus-menerus harus dilakukan untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan. Itupun tidak cukup, ketrampilan tersebut perlu di asah terus dan senantiasa mengetahui perkembangan dan wacana mereka.
Sekian dan Terima Kasih. Selamat berkomunikasi, semoga lebih komunikatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar