KEPEMIMPINAN (leadership) diartikan sebagai kemampuan untuk memegaruhi suatu kelompok guna mencapai visi atau serangkaian tujuan yang sudah ditetapkan.
Kepemimpinan adalah kebutuhan dasar umat manusia,tetapi tidak sembarang pemimpin dapat melakukannya. Tidak mudah mencari sosok pemimpin ideal.
Selama ribuan tahun, tak terhitung banyaknya penobatan, kudeta, pelantikan, pemilu dan perubahan rezim. Raja, perdana menteri, pangeran, presiden, sekretaris jendral dan diktator datang silih berganti.
Sejarah membuktikan seorang penguasa biasanya akan mendapat respek dan dukungan rakyat jika ia memberi kadar kedamaian yang masuk akal dan kondisi hidup yang terjamin. Jika rakyat hilang percaya, orang lain mungkin akan segera mengantikan. Kondisi hidup yang buruk, kediktatoran dan keinginan akan perubahan biasanya menjadi pemicu pergantian.
Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer. Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble).
Pemimpin Ideal
Pemimpin yang ideal harus memenuhi aspek-aspek kepribadian yang unggul. Berikut ini adalah ciri dari kepribadian seorang pemimpin yang ideal.
Pertama: Memiliki integritas, berprilaku jujur dan lurus sehingga dapat menantang musuh-musuhnya dihadapan umum. Tidak munafik, sehingga masyarakat akan tergerak untuk menjadi pendukungnya (karismatik).
Kedua: Peduli terhadap masyarakat, memberi dukungan moril, materil, penghiburan bagi orang-orang yang tertekan, mendengarkan dan empati (emotional Intellgence).
Ketiga: Mau bekerja, menyelesaikan semua tugas-tugas sebagai seorang pemimpin, tanggap ketika rakyatnya membutuhkan pertolongan, mau melayani masyarakat bukan hanya dilayani turun kebawah).
Penulis melihat ciri-ciri dari sosok pemimpin yang ideal di atas, masih jauh dari kenyataan. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila banyak masyarakat hilang harapan untuk mendapatkan pemimpin ideal. Tapi bukan berarti sosok pemimpin yang ideal itu tidak ada.
Menurut saya pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang berlandaskan pada asas yang menuju pada Al-quran dan hadist, pemimpin adil, bijaksana, berperan menjadi ulama dan umara, menyesuaikan diri, tak pandang bulu, ideolagi tinggi, menghilangkan aksi kolusi dan nepotisme. Dan dapat berpedoman pada Rosulullah SAW.
Sifat-sifat Pemimpin Yang Baik
Pemimpin yang baik merupakan pedoman bagi bawahannya, maka dari itu dibawah ini merupakan sifat-sifat pemimpin yang baik:
Sidiq : Jujur
Tablig : Berani Sampaikan Kebenaran
Amanah : Terpercaya
Fatonah : Tidak Mudah Berubah Pendirian
Mau dan Siap Berkorban
• Waktu
• Tenaga
• Pikiran
• Harta
Selain itu:
Memiliki Visi Misi yang Jelas Jauh Kedepan
• Percaya Diri : Dalam Menjalankan Tugas Dan Kewajibanya
• Penuh Semangat : Tidak Mudah Putus Asa
• Ingatkan Diri dan Orang Lain : Agar Bangkit Menuju Kesempurnaan Dunia dan Akhirat
Pemimpin dengan Tuhan
• Mencari ridho tuhan dan Mempereratkan dirinya dengan tuhan agar diberi jalan kebaikan untuk mengemban amanah sebagai seorang pemimpin
Bersihkan Diri
Jiwa, hati, pikiran, sikap, tindakan, acuan, Budi Pekerti, Senantiasa Introspeksi Diri, Tidak Lupa Diri, Terlena, Lengah : selalu menjaga Performancenya
Lakukan Tugas Dengan :
• Rasa Penuh Tanggung Jawab
• Tanpa Pamrih : merupakan Amanah
Selalu Bersabar:
• SUSAH DAN SENAGN : Merupakan cobaan/ujian yang berkepanjangan intinya harus sabar dan tawakal
Tipe-tipe Pemimpin
• diktator yakni sifat tegas namun tetap memandang untuk memajukan apa yang ia pimpin
• kharismatis dan dapat mempengaruhi orang ain yakni pemipin yang selalu dijadikan pedoman dan tuntunan bagi yang lain, sifat yang dapat menyenangkan bagi orang lain dan kepribadiannya memancarkan pesona baik bagi yang lain
• tipe visionary yakni pemimpin yan berjalan sasuai dengan visi yang ingin ia ccapai, sehingga dapat fokus dalam mencapai visi tersebut
• Coaching, kepemimpinan yang memberikan kesempatan pengasuhan ataupun pembelajaran
• Affiliate, kepemimpinan yang mengedepankan keharmonisan ataupun kerja sama antar fungsi
• Democratic, kepemimpinan yang menghargai pendapat ataupun sudut pandang orang lain, sekalipun berbeda
• Pacesetting, kepemimpinan yang mampu memberikan model pencapaian sehingga lebih membumi
• Commanding, kepemimpinan yang dapat bersikap tegas serta berani mengambil resiko, jika diperlukan
Dalam penerapannya ….kepemimpinan yang baik justru tidak dihasilkan oleh satu macam tipe kepemimpinan tertentu melainkan oleh kemampuan untuk tau “kapan” menggunakan tipe kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang diperlukan.
Kepemimpinan bersifat unik, abstrak namun dinamis tergantung dari visi dan misi pribadi, pola interaksi serta kepribadian ybs., itu sebabnya kepemimpinan tidak dapat diukur secara kuantitatif.
Kecerdasan
Kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ.
Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi atau dikenal dengan istilah Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan emosi diri sendir, kemampuan mengendalikan emosi dan mengambil tindakan yang tepat, kemampuan mengenal emosi orang lain, kemampuan bertindak dan berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian orang yang cerdas secara emosional adalah orang yang memahami kondisi dirinya, emosi-emosi yang terjadi, serta mengambil tindakan yang tepat. Orang tersebut juga secara sosial mengenali dan berempati terhadap apa yang terjadi pada orang lain dan memanggapinya secara proporsional dan Kemampuan mengenali dan mengelola perasaan sendiri dan orang lain serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memadukan pikiran dan tindakan.
Walaupun pemimpin memiliki pendidikan luar biasa, kemampuan analisis tajam, visi yang hebat dan ide-ide cemerlang, tetap saja tidak bisa menjadi pemimpin yang besar dan efektif jika tidak memiliki kecerdasan emosi.
Sejarawan Fred Greenstein mengadakan penelitian dan menunjukan Emotional Intelligence merupakan salah satu unsur terpenting untuk meramalkan kebesaran seorang pemimpin.
Jelas argumen dari sejarawan ini bisa dikatakan benar, karena jika seorang pemimpin tidak memilki sifat empati dan mendengar apa yang dikatakan oleh bawahan ataupun masyarakat yang dipimpinnya, maka akan menjadikan dia pemimpin yang cendrung diktator.
Pentingnya Kecerdasan Emosi
Menurut saya sesungguhnya seorang melakukan segala sesuatu entah itu bekerja dan lain-lain dgn melibatkan emosi (itu sebuah realita yg mendasar) terutama seorang pemimpin. Emosi seorang pemimpin itu menular ke seluruh organisasi. Sebenarnya sederhana saja, di dlm setiap kelompok orang, pemimpin mempunyai daya maksimal utk "mempermainkan" emosi setiap orang. Jika emosi orang-orang didorong ke arah antusiasme, kinerja akan meningkat; sebaliknya jika orang2 didorong ke arah kebencian dan kecemasan, maka kinerja akan merosot. Dia tidak tahu bahwa pemahaman yg baik akan peran kuat emosi (positif) di suatu tempat dpt menghasilkan sesuatu yang tidak hanya hal nyata sprti bertahannya orang2 berbakat/produktif di organisasi tsb, tetapi juga hal yang tidak nyata namun sama pentingnya, sprti moral, motivasi, dan komitmen yg lebih tinggi
Ada 4 inti kecerdasan emosi yaitu Kesadaran diri, Pengelolaan diri, Kesadaran sosial, dan Pengelolaan relasi. 4 inti ini saling terkait dan Kesadaran diri adalah landasan dr ketiga inti lainnya. Misalnya, seseorang tdk dapat mengelola emosinya dgn baik jika ia sedikit atau tdk memilki kesadaran akan emosinya (mengenali perasaan diri sndri). Dan jika emosinya tdk terkendali, kemampuannya utk menangani relasi akan memburuk. Singkatnya, kesadaran diri akan memungkinkan empati dan pengelolaan diri, dan gabungan dr kedua hal ini akan memungkinkan pengelolaan relasi yg efektif. Itulah sebabnya knp kecerdasan emosi sgt penting tdk hanya dlm hubungan antar pribadi tetapi jg dlm kepemimpinan yg resonance (selaras dlm nada-emosi yg positif -red).
Ciri Peimpin Memiliki Kecerdasan Emosi
1. Kesadaran diri sendiri (self awareness) jujur terhadap diri sendiri dan terhadap oranglain, jujur terhadap kekuatan diri, kelemahan dan usaha yang tulus untuk memperbaikinya.
2. Dasarnya seseorang pemimpin cenderung memperlakukan orang lain dalam organisasi atas dasar persamaan derajad, tanpa harus menjilat keatas menyikut kesamping dan menindas ke bawah. Diingatkan oleh Deepak Sethi agar pemimpin berempati terhadap bawahannya secara tulus.
3. Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalam menyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur, lugas dan penuh rasa hormat kepada pemimpinnya.
4. Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing ( lawan politik ) atau musuh, dan belajar dari mereka dalam situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya.
5. Memiliki kecerdasan, cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara professional keilmuan dalam jabatannya. Hasil pekerjaanya berguna bagi dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
6. Memiliki rasa kehormatan diri ( a sense of personal honour and personal dignity ) dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai rasa tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya. Tidak seperti saat ini para pemimpin saling lempar ucapan pedas terhadap rekan sejawatnya yang berbeda aliran politiknya.
7. Memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat ” team work “, kreatif, percaya diri, inovatif dan mobilitas.
Manfaat EQ Bagi Pemimpin
• Mampu menyelaraskan dan merubah kinerja karyawannya sehingga memberikan dampak yang baik bagi karyawan dan perusahaanya.
• Sejarah membuktikan seorang penguasa biasanya akan mendapat respek dan dukungan rakyat jika ia memberi kadar kedamaian yang masuk akal dan kondisi hidup yang terjamin
• Mampu memecahkan masalah/konflik internal dan eksternal dengan kebijakan pemimpin
• Mampu Mengontrol dirinya dengan situasi apapun/adaptasi
• Mampu mengambil keputusan dengan bijak walau sudah terjadi perang
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan mempengaruhi orang/karyawan lain dengan memiliki teknik presentasi yang baik dan efektif???tentu, seorang pemimpin bukan hanya memimpin dibelakang layar tetapi pemimpin pun harus bisa bagaimana bebicara didepan publik atau orang banyak agar menarik minat seseorang untuk menilai bagaimana orang tersebut bisa dikatakan pemimpin. Dalam kehidupan ini tidak semua orang langsung menyetujui apa yang kita katakan, apa yang kita tawarkan, apa yang kita perintahkan dan apa yang kita jual. Agar orang lain mau menerima apa yang kita perintahkan atau tawarkan maka kita harus memperhatikan cara-cara bagaimana kita mampu membujuk, memotivasi, mempengaruhi, dan menjual diri kita dengan dengan baik. Kita harus mampu menciptakan suatu gambaran dalam pikiran orang lain – anak buah, atasan, pelanggan, orang tua, teman – untuk merangsang imajinasi mereka.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum kita mulai mempresentasikan hal-hal tertentu yang mampu membujuk orang lain untuk menerima apa yang kita tawarkan, antara lain :
Pertama, Apa yang bisa dijadikan sebagai pernyataan yang menyentuh hati dari suatu tujuan dan situasi yang dicapai, maupun feature serta benefit dari suatu produk?
Kedua, Apa yang bisa menjadi daya tarik visual dari presentasi atau penjelasan kita yang berkaitan dengan feature dan benefit yang dapat mengarahkan pikiran orang lain sesuai yang kita inginkan?
Tiga, Pertanyaan penting apakah yang dapat saya tanyakan mengenai presentasi saya yang mampu mengarahkan pikiran orang lain sesuai dengan yang saya inginkan?
Empat, Kisah-kisah atau pengalaman sukses apakah yang mampu menarik perhatian orang lain yang dapat saya berikan yang mampu menjawab klaim saya atas apa yang saya tawarkan atau perintahkan?
Lima, Testimoni terbaik dan menarik manakah yang bisa saya jelaskan yang mampu menarik perhatian baik karena orang yang memberikan testimoni tersebut atau isi dari testimoni tersebut?
Enam, Tindakan dan aksi yang menarik dan dramatis apakah yang dapat saya tunjukkan untuk mengesankan orang lain berkaitan dengan apa yang saya tawarkan atau perintahkan?
Tujuh, Apa yang menjadi logika pendorong yang dapat saya temukan untuk menghubungkan antara feature dan benefit dari apa yang saya tawarkan atau apa yang saya perintah dengan situasi atau apa yang diinginkan oleh orang lain?
Delapan, Demo atau pembuktian seperti apa yang bisa saya lakukan berkaitan dengan apa yang saya tawarkan atau perintahkan?
Sembilan, Partisipasi seperti apakah yang orang lain bisa terlibat berkaitan dengan apa yang saya tawarkan atau apa yang saya perintahkan sehingga mereka bisa menjadi bagian dari situasi tersebut?
Sepuluh, Hal-hal apa yang bisa saya rekomendasikan kepada orang lain untuk dicoba terlebih dahulu atas apa yang saya tawarkan atau minta?
Ingat, seringkali kita hanya memiliki satu kali kesempatan untuk membuat orang lain terkesan. Oleh karena itu persiapkan dengan sebaik-baiknya ketika anda ingin mempengaruhi orang lain dan jangan pernah membuang kesempatan berharga ini.
Bagaimana pemimpin memiliki menejemen diri dan menejement waktu yang baik dan efektif. Dalam sebuah organisasi, seorang pemimpin menjadi sosok poros yang selalu menjadi titik perhatian. Setiap gerak geriknya, sikapnya, tingkah lakunya akan selalu mengundang perhatian. Setidaknya bagi teman-teman seorganisasi yang ia pimpin. Oleh karena itu, dalam sosok seorang pemimpin setidaknya harus memiliki sikap melankolis. Yaitu sikap yang menginginkan kesempurnaan. Walaupun hanya sekedar “kelihatan sempurna” saja. Kenapa? karena hal ini akan berpengaruh pada pendapat teman-teman seorganisasi, baik itu bawahan atau bukan, tentang bagaimana sosok sang pemimpin itu.
Manusia yang merupakan tempat berkumpulnya kekhilafan dan kesalahan memang jauh dari kesempurnaan. Namun bukan berarti harus larut dalam kesalahan-kesalahan ini. Sekecil apapun bentuknya, manusia sebenarnya bisa melatih diri untuk menjauhkan diri dari kekhilafan-kekhilafan. Cara yang paling ampuh untuk melakukan ini adalah dengan lebih mengatur diri. Ya, dalam organisasi, SELF CONTROL dan SELF MANAGEMENT merupakan elemen peting yang tidak boleh hilang. Karena, bagaimanapun juga, demi organisasi yang lebih terorganisir harus terdiri dari orang-orang yang terorganisir secara individu.
Oleh karena itu, seorang pemimpin harus bisa memanajemen dirinya terlebih dahulu, sebelum memanejemen orang lain. Adalah suatu hal yang mustahil, jika seorang pemimpin menuntut kesempurnaan dari anggotanya sedangkan ia sendiri tidak mampu mengatur dirinya sendiri. Jadi, untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, harus bisa memimpin dirinya sendiri terlebih dahhulu. Dan untuk bisa melakukan hal ini, sang pemimpin atau bahkan siapapun bisa melatih dirinya.
1. Bermimpi
Seorang pemimpin harus memiliki mimpi yang luar biasa untuk organisasinya. Yang dalam mimpi itu, terdapat detail-detail tahapan pencapaian sebuah tujuan atau target. Lalu, demi mewujudkan mimpi itu, setiap detail tahapan yang ia hayalkan di implementasi dalam sebuah bentuk realisasi.
2. Kerjakan yang kamu tulis,Tulis yang kamu kerjakan
Hal ini merupakan sebuah latihan kecil bagi siapapun untuk lebih belajar mengatur diri. Terutama bagi individu-individu yang selalu menunda-nunda pekerjaannya. Caranya sederhana, pertama buatlah tabel kegiatan harian dengan bentuk :
_______________________________________________________
| No | Waktu | Kegiatan | Keterangan |
|___|_Mulai_|_Selesai|_____________________|_______________|
| | | | |
3. Pada tabel ini, isikan kolom nomor, dengan nomor urut kegiatan. Kolom waktu-mulai diisi dengan jam kegiatan sebuah kegiatan dilakukan sedangkan kolom waktu-mulai, diisi dengan jam ketika kegiatan tersebut selesai dilakukan. Pada kolom kegiatan, diisi dengan rincian kegiatan yang dilakukan. Dan pada kolom keterangan, diisi dengan kualifikasi kegiatan tersebut. Tabel kegiatan ini diisi setiap hari pertiap kegiatannya. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan. Dengan demikian dapat diketahui berapa banyak waktu yang terbuang setiap harinya.Selanjutnya, buat tabel Rencana Kegiatan, dengan bentuk :
__________________________________________________
| No | Kegiatan | Waktu | Keterangan |
|___|_______________|_Mulai_|_Selesai|_______________|
| | | | |
Hampir sama dengan tabel kegiatan harian, tapi pada tabel ini semua kolom diisi sebelum tidur. Jadi, pada tabel ini, semua kegiatan diesok hari telah dijadwalkan dengan detail waktu pertiap kegiatan. Dan pada kolom keterangan, diisikan dengan realisasi waktu yang dihabiskan untuk kegiatan tersebut serta deskripsi kenapa bisa tidak sesuai dengan jadwal yang telah dibuat sebelumnya.
Setelah dua tabel ini diimplementasikan dalam hidup sehari-hari. Maka akan lahir individu yang lebih mengatur hidupnya.
4. Bicara = bertanggung jawab
Latihlah diri anda untuk selalu bertanggung jawab tentang apa yang telah anda bicarakan. dan berlatihlah untuk selalu memberikan pendapat tentang segala hal. Dengan demikian, anda akan terbiasa untuk menganalisa sesuatu dan bahkan menjadi bahan analisa orang lain
Dengan melakukan tahapan-tahapan diatas, secara terus menerus hingga anda menjadi terbiasa dan hal tersebut menjadi kebiasaan, maka anda telah menjadi sosok yang bisa mengatur diri. Sehingga, dengan sendirinya dapat mengatur orang lain.
Jadi pada intinya seorang pemimpin dapat dikatakan pemimpin ideal adalah ketika pemimpin tersebut dapat mempengaruhi banyak orang, karena dengan sikap, sifat serta kecerdasan emosional pemimpin yang baik adalah ketika banyak orang yang mempercayai bahkan mengagumi pemimpin tersebut.
Dari pembahasan diatas juga telah banyak disebutkan tipe-tipe pemimpin, dan karakteristik pemimpin. Maka dengan tipe dan karakteristik itulah pemimpin akan menjadi pemimpin yang ideal karena jati diri seorang pemimpin akan terlihat dari bagaimana pemimpin dapat berpengaruh pada banyak orang.
Daftar Pustaka
http:// interpersonal skill/MENCARI SOSOK PEMIMPIN IDEAL « Waktu Sahabat Sejati Perjuangan!!.htm
Drs. Abdul Rahman Kadir, MM, http://artikel.total.or.id/
gunawan.jimmy@gmail.com. Menjadi Pemimpin Handal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar