KEPEMIMPINAN (leadership) diartikan sebagai kemampuan untuk memegaruhi suatu kelompok guna mencapai visi atau serangkaian tujuan yang sudah ditetapkan.
Kepemimpinan adalah kebutuhan dasar umat manusia,tetapi tidak sembarang pemimpin dapat melakukannya. Tidak mudah mencari sosok pemimpin ideal.
Selama ribuan tahun, tak terhitung banyaknya penobatan, kudeta, pelantikan, pemilu dan perubahan rezim. Raja, perdana menteri, pangeran, presiden, sekretaris jendral dan diktator datang silih berganti.
Sejarah membuktikan seorang penguasa biasanya akan mendapat respek dan dukungan rakyat jika ia memberi kadar kedamaian yang masuk akal dan kondisi hidup yang terjamin. Jika rakyat hilang percaya, orang lain mungkin akan segera mengantikan. Kondisi hidup yang buruk, kediktatoran dan keinginan akan perubahan biasanya menjadi pemicu pergantian.
Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer. Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble).
Pemimpin Ideal
Pemimpin yang ideal harus memenuhi aspek-aspek kepribadian yang unggul. Berikut ini adalah ciri dari kepribadian seorang pemimpin yang ideal.
Pertama: Memiliki integritas, berprilaku jujur dan lurus sehingga dapat menantang musuh-musuhnya dihadapan umum. Tidak munafik, sehingga masyarakat akan tergerak untuk menjadi pendukungnya (karismatik).
Kedua: Peduli terhadap masyarakat, memberi dukungan moril, materil, penghiburan bagi orang-orang yang tertekan, mendengarkan dan empati (emotional Intellgence).
Ketiga: Mau bekerja, menyelesaikan semua tugas-tugas sebagai seorang pemimpin, tanggap ketika rakyatnya membutuhkan pertolongan, mau melayani masyarakat bukan hanya dilayani turun kebawah).
Penulis melihat ciri-ciri dari sosok pemimpin yang ideal di atas, masih jauh dari kenyataan. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila banyak masyarakat hilang harapan untuk mendapatkan pemimpin ideal. Tapi bukan berarti sosok pemimpin yang ideal itu tidak ada.
Menurut saya pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang berlandaskan pada asas yang menuju pada Al-quran dan hadist, pemimpin adil, bijaksana, berperan menjadi ulama dan umara, menyesuaikan diri, tak pandang bulu, ideolagi tinggi, menghilangkan aksi kolusi dan nepotisme. Dan dapat berpedoman pada Rosulullah SAW.
Sifat-sifat Pemimpin Yang Baik
Pemimpin yang baik merupakan pedoman bagi bawahannya, maka dari itu dibawah ini merupakan sifat-sifat pemimpin yang baik:
Sidiq : Jujur
Tablig : Berani Sampaikan Kebenaran
Amanah : Terpercaya
Fatonah : Tidak Mudah Berubah Pendirian
Mau dan Siap Berkorban
• Waktu
• Tenaga
• Pikiran
• Harta
Selain itu:
Memiliki Visi Misi yang Jelas Jauh Kedepan
• Percaya Diri : Dalam Menjalankan Tugas Dan Kewajibanya
• Penuh Semangat : Tidak Mudah Putus Asa
• Ingatkan Diri dan Orang Lain : Agar Bangkit Menuju Kesempurnaan Dunia dan Akhirat
Pemimpin dengan Tuhan
• Mencari ridho tuhan dan Mempereratkan dirinya dengan tuhan agar diberi jalan kebaikan untuk mengemban amanah sebagai seorang pemimpin
Bersihkan Diri
Jiwa, hati, pikiran, sikap, tindakan, acuan, Budi Pekerti, Senantiasa Introspeksi Diri, Tidak Lupa Diri, Terlena, Lengah : selalu menjaga Performancenya
Lakukan Tugas Dengan :
• Rasa Penuh Tanggung Jawab
• Tanpa Pamrih : merupakan Amanah
Selalu Bersabar:
• SUSAH DAN SENAGN : Merupakan cobaan/ujian yang berkepanjangan intinya harus sabar dan tawakal
Tipe-tipe Pemimpin
• diktator yakni sifat tegas namun tetap memandang untuk memajukan apa yang ia pimpin
• kharismatis dan dapat mempengaruhi orang ain yakni pemipin yang selalu dijadikan pedoman dan tuntunan bagi yang lain, sifat yang dapat menyenangkan bagi orang lain dan kepribadiannya memancarkan pesona baik bagi yang lain
• tipe visionary yakni pemimpin yan berjalan sasuai dengan visi yang ingin ia ccapai, sehingga dapat fokus dalam mencapai visi tersebut
• Coaching, kepemimpinan yang memberikan kesempatan pengasuhan ataupun pembelajaran
• Affiliate, kepemimpinan yang mengedepankan keharmonisan ataupun kerja sama antar fungsi
• Democratic, kepemimpinan yang menghargai pendapat ataupun sudut pandang orang lain, sekalipun berbeda
• Pacesetting, kepemimpinan yang mampu memberikan model pencapaian sehingga lebih membumi
• Commanding, kepemimpinan yang dapat bersikap tegas serta berani mengambil resiko, jika diperlukan
Dalam penerapannya ….kepemimpinan yang baik justru tidak dihasilkan oleh satu macam tipe kepemimpinan tertentu melainkan oleh kemampuan untuk tau “kapan” menggunakan tipe kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang diperlukan.
Kepemimpinan bersifat unik, abstrak namun dinamis tergantung dari visi dan misi pribadi, pola interaksi serta kepribadian ybs., itu sebabnya kepemimpinan tidak dapat diukur secara kuantitatif.
Kecerdasan
Kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ.
Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi atau dikenal dengan istilah Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan emosi diri sendir, kemampuan mengendalikan emosi dan mengambil tindakan yang tepat, kemampuan mengenal emosi orang lain, kemampuan bertindak dan berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian orang yang cerdas secara emosional adalah orang yang memahami kondisi dirinya, emosi-emosi yang terjadi, serta mengambil tindakan yang tepat. Orang tersebut juga secara sosial mengenali dan berempati terhadap apa yang terjadi pada orang lain dan memanggapinya secara proporsional dan Kemampuan mengenali dan mengelola perasaan sendiri dan orang lain serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memadukan pikiran dan tindakan.
Walaupun pemimpin memiliki pendidikan luar biasa, kemampuan analisis tajam, visi yang hebat dan ide-ide cemerlang, tetap saja tidak bisa menjadi pemimpin yang besar dan efektif jika tidak memiliki kecerdasan emosi.
Sejarawan Fred Greenstein mengadakan penelitian dan menunjukan Emotional Intelligence merupakan salah satu unsur terpenting untuk meramalkan kebesaran seorang pemimpin.
Jelas argumen dari sejarawan ini bisa dikatakan benar, karena jika seorang pemimpin tidak memilki sifat empati dan mendengar apa yang dikatakan oleh bawahan ataupun masyarakat yang dipimpinnya, maka akan menjadikan dia pemimpin yang cendrung diktator.
Pentingnya Kecerdasan Emosi
Menurut saya sesungguhnya seorang melakukan segala sesuatu entah itu bekerja dan lain-lain dgn melibatkan emosi (itu sebuah realita yg mendasar) terutama seorang pemimpin. Emosi seorang pemimpin itu menular ke seluruh organisasi. Sebenarnya sederhana saja, di dlm setiap kelompok orang, pemimpin mempunyai daya maksimal utk "mempermainkan" emosi setiap orang. Jika emosi orang-orang didorong ke arah antusiasme, kinerja akan meningkat; sebaliknya jika orang2 didorong ke arah kebencian dan kecemasan, maka kinerja akan merosot. Dia tidak tahu bahwa pemahaman yg baik akan peran kuat emosi (positif) di suatu tempat dpt menghasilkan sesuatu yang tidak hanya hal nyata sprti bertahannya orang2 berbakat/produktif di organisasi tsb, tetapi juga hal yang tidak nyata namun sama pentingnya, sprti moral, motivasi, dan komitmen yg lebih tinggi
Ada 4 inti kecerdasan emosi yaitu Kesadaran diri, Pengelolaan diri, Kesadaran sosial, dan Pengelolaan relasi. 4 inti ini saling terkait dan Kesadaran diri adalah landasan dr ketiga inti lainnya. Misalnya, seseorang tdk dapat mengelola emosinya dgn baik jika ia sedikit atau tdk memilki kesadaran akan emosinya (mengenali perasaan diri sndri). Dan jika emosinya tdk terkendali, kemampuannya utk menangani relasi akan memburuk. Singkatnya, kesadaran diri akan memungkinkan empati dan pengelolaan diri, dan gabungan dr kedua hal ini akan memungkinkan pengelolaan relasi yg efektif. Itulah sebabnya knp kecerdasan emosi sgt penting tdk hanya dlm hubungan antar pribadi tetapi jg dlm kepemimpinan yg resonance (selaras dlm nada-emosi yg positif -red).
Ciri Peimpin Memiliki Kecerdasan Emosi
1. Kesadaran diri sendiri (self awareness) jujur terhadap diri sendiri dan terhadap oranglain, jujur terhadap kekuatan diri, kelemahan dan usaha yang tulus untuk memperbaikinya.
2. Dasarnya seseorang pemimpin cenderung memperlakukan orang lain dalam organisasi atas dasar persamaan derajad, tanpa harus menjilat keatas menyikut kesamping dan menindas ke bawah. Diingatkan oleh Deepak Sethi agar pemimpin berempati terhadap bawahannya secara tulus.
3. Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalam menyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur, lugas dan penuh rasa hormat kepada pemimpinnya.
4. Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing ( lawan politik ) atau musuh, dan belajar dari mereka dalam situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya.
5. Memiliki kecerdasan, cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara professional keilmuan dalam jabatannya. Hasil pekerjaanya berguna bagi dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
6. Memiliki rasa kehormatan diri ( a sense of personal honour and personal dignity ) dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai rasa tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya. Tidak seperti saat ini para pemimpin saling lempar ucapan pedas terhadap rekan sejawatnya yang berbeda aliran politiknya.
7. Memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat ” team work “, kreatif, percaya diri, inovatif dan mobilitas.
Manfaat EQ Bagi Pemimpin
• Mampu menyelaraskan dan merubah kinerja karyawannya sehingga memberikan dampak yang baik bagi karyawan dan perusahaanya.
• Sejarah membuktikan seorang penguasa biasanya akan mendapat respek dan dukungan rakyat jika ia memberi kadar kedamaian yang masuk akal dan kondisi hidup yang terjamin
• Mampu memecahkan masalah/konflik internal dan eksternal dengan kebijakan pemimpin
• Mampu Mengontrol dirinya dengan situasi apapun/adaptasi
• Mampu mengambil keputusan dengan bijak walau sudah terjadi perang
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan mempengaruhi orang/karyawan lain dengan memiliki teknik presentasi yang baik dan efektif???tentu, seorang pemimpin bukan hanya memimpin dibelakang layar tetapi pemimpin pun harus bisa bagaimana bebicara didepan publik atau orang banyak agar menarik minat seseorang untuk menilai bagaimana orang tersebut bisa dikatakan pemimpin. Dalam kehidupan ini tidak semua orang langsung menyetujui apa yang kita katakan, apa yang kita tawarkan, apa yang kita perintahkan dan apa yang kita jual. Agar orang lain mau menerima apa yang kita perintahkan atau tawarkan maka kita harus memperhatikan cara-cara bagaimana kita mampu membujuk, memotivasi, mempengaruhi, dan menjual diri kita dengan dengan baik. Kita harus mampu menciptakan suatu gambaran dalam pikiran orang lain – anak buah, atasan, pelanggan, orang tua, teman – untuk merangsang imajinasi mereka.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum kita mulai mempresentasikan hal-hal tertentu yang mampu membujuk orang lain untuk menerima apa yang kita tawarkan, antara lain :
Pertama, Apa yang bisa dijadikan sebagai pernyataan yang menyentuh hati dari suatu tujuan dan situasi yang dicapai, maupun feature serta benefit dari suatu produk?
Kedua, Apa yang bisa menjadi daya tarik visual dari presentasi atau penjelasan kita yang berkaitan dengan feature dan benefit yang dapat mengarahkan pikiran orang lain sesuai yang kita inginkan?
Tiga, Pertanyaan penting apakah yang dapat saya tanyakan mengenai presentasi saya yang mampu mengarahkan pikiran orang lain sesuai dengan yang saya inginkan?
Empat, Kisah-kisah atau pengalaman sukses apakah yang mampu menarik perhatian orang lain yang dapat saya berikan yang mampu menjawab klaim saya atas apa yang saya tawarkan atau perintahkan?
Lima, Testimoni terbaik dan menarik manakah yang bisa saya jelaskan yang mampu menarik perhatian baik karena orang yang memberikan testimoni tersebut atau isi dari testimoni tersebut?
Enam, Tindakan dan aksi yang menarik dan dramatis apakah yang dapat saya tunjukkan untuk mengesankan orang lain berkaitan dengan apa yang saya tawarkan atau perintahkan?
Tujuh, Apa yang menjadi logika pendorong yang dapat saya temukan untuk menghubungkan antara feature dan benefit dari apa yang saya tawarkan atau apa yang saya perintah dengan situasi atau apa yang diinginkan oleh orang lain?
Delapan, Demo atau pembuktian seperti apa yang bisa saya lakukan berkaitan dengan apa yang saya tawarkan atau perintahkan?
Sembilan, Partisipasi seperti apakah yang orang lain bisa terlibat berkaitan dengan apa yang saya tawarkan atau apa yang saya perintahkan sehingga mereka bisa menjadi bagian dari situasi tersebut?
Sepuluh, Hal-hal apa yang bisa saya rekomendasikan kepada orang lain untuk dicoba terlebih dahulu atas apa yang saya tawarkan atau minta?
Ingat, seringkali kita hanya memiliki satu kali kesempatan untuk membuat orang lain terkesan. Oleh karena itu persiapkan dengan sebaik-baiknya ketika anda ingin mempengaruhi orang lain dan jangan pernah membuang kesempatan berharga ini.
Bagaimana pemimpin memiliki menejemen diri dan menejement waktu yang baik dan efektif. Dalam sebuah organisasi, seorang pemimpin menjadi sosok poros yang selalu menjadi titik perhatian. Setiap gerak geriknya, sikapnya, tingkah lakunya akan selalu mengundang perhatian. Setidaknya bagi teman-teman seorganisasi yang ia pimpin. Oleh karena itu, dalam sosok seorang pemimpin setidaknya harus memiliki sikap melankolis. Yaitu sikap yang menginginkan kesempurnaan. Walaupun hanya sekedar “kelihatan sempurna” saja. Kenapa? karena hal ini akan berpengaruh pada pendapat teman-teman seorganisasi, baik itu bawahan atau bukan, tentang bagaimana sosok sang pemimpin itu.
Manusia yang merupakan tempat berkumpulnya kekhilafan dan kesalahan memang jauh dari kesempurnaan. Namun bukan berarti harus larut dalam kesalahan-kesalahan ini. Sekecil apapun bentuknya, manusia sebenarnya bisa melatih diri untuk menjauhkan diri dari kekhilafan-kekhilafan. Cara yang paling ampuh untuk melakukan ini adalah dengan lebih mengatur diri. Ya, dalam organisasi, SELF CONTROL dan SELF MANAGEMENT merupakan elemen peting yang tidak boleh hilang. Karena, bagaimanapun juga, demi organisasi yang lebih terorganisir harus terdiri dari orang-orang yang terorganisir secara individu.
Oleh karena itu, seorang pemimpin harus bisa memanajemen dirinya terlebih dahulu, sebelum memanejemen orang lain. Adalah suatu hal yang mustahil, jika seorang pemimpin menuntut kesempurnaan dari anggotanya sedangkan ia sendiri tidak mampu mengatur dirinya sendiri. Jadi, untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, harus bisa memimpin dirinya sendiri terlebih dahhulu. Dan untuk bisa melakukan hal ini, sang pemimpin atau bahkan siapapun bisa melatih dirinya.
1. Bermimpi
Seorang pemimpin harus memiliki mimpi yang luar biasa untuk organisasinya. Yang dalam mimpi itu, terdapat detail-detail tahapan pencapaian sebuah tujuan atau target. Lalu, demi mewujudkan mimpi itu, setiap detail tahapan yang ia hayalkan di implementasi dalam sebuah bentuk realisasi.
2. Kerjakan yang kamu tulis,Tulis yang kamu kerjakan
Hal ini merupakan sebuah latihan kecil bagi siapapun untuk lebih belajar mengatur diri. Terutama bagi individu-individu yang selalu menunda-nunda pekerjaannya. Caranya sederhana, pertama buatlah tabel kegiatan harian dengan bentuk :
_______________________________________________________
| No | Waktu | Kegiatan | Keterangan |
|___|_Mulai_|_Selesai|_____________________|_______________|
| | | | |
3. Pada tabel ini, isikan kolom nomor, dengan nomor urut kegiatan. Kolom waktu-mulai diisi dengan jam kegiatan sebuah kegiatan dilakukan sedangkan kolom waktu-mulai, diisi dengan jam ketika kegiatan tersebut selesai dilakukan. Pada kolom kegiatan, diisi dengan rincian kegiatan yang dilakukan. Dan pada kolom keterangan, diisi dengan kualifikasi kegiatan tersebut. Tabel kegiatan ini diisi setiap hari pertiap kegiatannya. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan. Dengan demikian dapat diketahui berapa banyak waktu yang terbuang setiap harinya.Selanjutnya, buat tabel Rencana Kegiatan, dengan bentuk :
__________________________________________________
| No | Kegiatan | Waktu | Keterangan |
|___|_______________|_Mulai_|_Selesai|_______________|
| | | | |
Hampir sama dengan tabel kegiatan harian, tapi pada tabel ini semua kolom diisi sebelum tidur. Jadi, pada tabel ini, semua kegiatan diesok hari telah dijadwalkan dengan detail waktu pertiap kegiatan. Dan pada kolom keterangan, diisikan dengan realisasi waktu yang dihabiskan untuk kegiatan tersebut serta deskripsi kenapa bisa tidak sesuai dengan jadwal yang telah dibuat sebelumnya.
Setelah dua tabel ini diimplementasikan dalam hidup sehari-hari. Maka akan lahir individu yang lebih mengatur hidupnya.
4. Bicara = bertanggung jawab
Latihlah diri anda untuk selalu bertanggung jawab tentang apa yang telah anda bicarakan. dan berlatihlah untuk selalu memberikan pendapat tentang segala hal. Dengan demikian, anda akan terbiasa untuk menganalisa sesuatu dan bahkan menjadi bahan analisa orang lain
Dengan melakukan tahapan-tahapan diatas, secara terus menerus hingga anda menjadi terbiasa dan hal tersebut menjadi kebiasaan, maka anda telah menjadi sosok yang bisa mengatur diri. Sehingga, dengan sendirinya dapat mengatur orang lain.
Jadi pada intinya seorang pemimpin dapat dikatakan pemimpin ideal adalah ketika pemimpin tersebut dapat mempengaruhi banyak orang, karena dengan sikap, sifat serta kecerdasan emosional pemimpin yang baik adalah ketika banyak orang yang mempercayai bahkan mengagumi pemimpin tersebut.
Dari pembahasan diatas juga telah banyak disebutkan tipe-tipe pemimpin, dan karakteristik pemimpin. Maka dengan tipe dan karakteristik itulah pemimpin akan menjadi pemimpin yang ideal karena jati diri seorang pemimpin akan terlihat dari bagaimana pemimpin dapat berpengaruh pada banyak orang.
Daftar Pustaka
http:// interpersonal skill/MENCARI SOSOK PEMIMPIN IDEAL « Waktu Sahabat Sejati Perjuangan!!.htm
Drs. Abdul Rahman Kadir, MM, http://artikel.total.or.id/
gunawan.jimmy@gmail.com. Menjadi Pemimpin Handal
rendia fachmi lavian
Rabu, 12 Januari 2011
Pentingnya Soft Skill
Sebulum fokus kepermasalahan alangkah baiknya kita terlebih dahulu mengetahui pengertian dari Soft Skill.
Pengertian Soft Skill
Soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Sedangkan Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya.
Konsep tentang soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.
Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill ( improvement, self control, trust, worthiness, time/source management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy).
Ada hadits Nabi yang menempatkan usaha seseorang di bidangnya (hard competence) dalam bingkai soft competence :
Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad)
Maksudnya, usaha kerja keras yang diiringi rasa ikhlas akan terbalas dengan diampuni dosanya, hal tersebut tak luput dari kemampuan soft skill dan hard skil yang menyatukan kemampuan-kemampuannya untuk di keluarkan dan di implementasikan dalam pekerjaan, jadi mengeluarkan kemampuannya dalam hal kebaikan.
Pentingnya Soft Skill
Kenapa???
Karena Soft Skill merupakan Suatu bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir, bakat itu sendiri bisa dikategori seperti hobby yang mengantar bakatnya menjadi suatu hal yang luar biasa, bisa dicontohkan seperti bakat bermain alat musik gitar, sepak bola dan lain sebagainya. Namun disini penulis juga ingin memberi tahu bahwa soft skill itu sendiri tidak akan berjalan sempurna apabila tidak di iringi dengan Hard Skill, begitu pun sebaliknya. Menurut saya Soft skill itu sendiri akan nampak apabila seseorang telah menemukan jati dirinya. Namun ada juga yang tidak akan mendapatkan soft skill dari dirinya sendiri apa bila dia tidak ada keinginan untuk berubah yang besar dalam hidupnya dari pola hidup yang buruk ke pola hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
Karena Soft skill itu sendiri akan lahir apabila seseorang memiliki motivasi yang besar untuk berubah lebih baik dari sebelumnya. Soft Skill sendiri sangat berkaitan dengan suatu ketrampilan yang harus seimbang. Contohnya seorang pemain badminton dia tidak hanya melatih skillnya namun dia juga harus melatih mental dan pikiran, lalu semua itu disatukan baru bisa mendapatkan kesempurnaan dalam bertanding. Istilah ketrampilan soft skil ialah istilah yang mengacu pada kepribadian seseorang yang di asa dari dalam, lalu di lengkapi pula dengan ketrampilan Hard Skill.
Para ahli manajemen percaya bahwa bila ada dua orang dengan bekal hard skill yang sama, maka yang akan menang dan sukses di masa depan adalah dia yang memiliki soft skill lebih baik. Mereka adalah benar-benar sumber daya manusia unggul, yang tidak hanya semata memiliki hard skill baik tetapi juga didukung oleh soft skill yang tangguh.
Pada posisi bawah, seorang karyawan tidak banyak menghadapai masalah yang berkaitan dengan soft skill. Masalah soft skill biasanya menjadi lebih kompleks ketika seseorang berada di posisi manajerial atau ketika dia harus berinteraksi dengan banyak orang. Semakin tinggi posisi manajerial seseorang di dalam piramida organisasi, maka soft skill menjadi semakin penting baginya. Pada posisi ini dia akan dituntut untuk berinteraksi dan mengelola berbagai orang dengan berbagai karakter kepribadian. Saat itulah kecerdasan emosionalnya diuji.
Umumnya kelemahan dibidang soft skill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang. Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Namun demikian soft skill bukan sesuatu yang stagnan. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Ada banyak cara meningkatkan soft skill. Salah satunya melalui learning by doing. Selain itu soft skill juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Meskipun, satu cara ampuh untuk meningkatkan soft skill adalah dengan berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.
Penulis buku-buku serial manajemen diri, Aribowo, membagi soft skills atau people skills menjadi dua bagian, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang dalam ”mengatur” diri sendiri. Intrapersonal skills sebaiknya dibenahi terlebih dahulu sebelum seseorang mulai berhubungan dengan orang lain. Adapun Interpersonal skills adalah keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Dua jenis keterampilan tersebut dirinci sebagai berikut:
Intrapersonal Skill
• Transforming Character (Transformasi Karakter)
• Transforming Beliefs (Transformasi Keyakinan)
• Change management (Manajemen perubahan)
• Stress management (Manajemen Stres)
• Time management (Manajemen waktu)
• Creative thinking processes (Proses berpikir Kreatif)
• Goal setting & life purpose (Tujuan pengaturan & tujuan hidup)
• Accelerated learning techniques (Dipercepat belajar teknik)
Interpersonal Skill
• Communication skills (Komunikasi keterampilan)
• Relationship building (Hubungan bangunan)
• Motivation skills(Motivasi keterampilan)
• Leadership skills(Kepemimpinan keterampilan)
• Self-marketing skills(self-marketing keterampilan)
• Negotiation skills(Negosiasi keterampilan)
• Presentation skills(Presentasi keterampilan)
• Public speaking skills(keterampilan berbicara Publik)
Jadi menurut saya soft skill itu adalah suatu kelebihan yang terpendam dan untuk memperolehnya harus melalui pemblajaran yang berkaitan dengan pengembangan diri seseorang, dan kesimpulannya setiap manusia itu memiliki apa yang namanya soft skill namun tidak banyak manusia yang mengetahui cara memperolehnya.
Terima Kasih
Wassalam...
Pengertian Soft Skill
Soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Sedangkan Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya.
Konsep tentang soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.
Secara garis besar soft skill bisa digolongkan ke dalam dua kategori : intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill mencakup : self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skill ( improvement, self control, trust, worthiness, time/source management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill (leadership,influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy).
Ada hadits Nabi yang menempatkan usaha seseorang di bidangnya (hard competence) dalam bingkai soft competence :
Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad)
Maksudnya, usaha kerja keras yang diiringi rasa ikhlas akan terbalas dengan diampuni dosanya, hal tersebut tak luput dari kemampuan soft skill dan hard skil yang menyatukan kemampuan-kemampuannya untuk di keluarkan dan di implementasikan dalam pekerjaan, jadi mengeluarkan kemampuannya dalam hal kebaikan.
Pentingnya Soft Skill
Kenapa???
Karena Soft Skill merupakan Suatu bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir, bakat itu sendiri bisa dikategori seperti hobby yang mengantar bakatnya menjadi suatu hal yang luar biasa, bisa dicontohkan seperti bakat bermain alat musik gitar, sepak bola dan lain sebagainya. Namun disini penulis juga ingin memberi tahu bahwa soft skill itu sendiri tidak akan berjalan sempurna apabila tidak di iringi dengan Hard Skill, begitu pun sebaliknya. Menurut saya Soft skill itu sendiri akan nampak apabila seseorang telah menemukan jati dirinya. Namun ada juga yang tidak akan mendapatkan soft skill dari dirinya sendiri apa bila dia tidak ada keinginan untuk berubah yang besar dalam hidupnya dari pola hidup yang buruk ke pola hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
Karena Soft skill itu sendiri akan lahir apabila seseorang memiliki motivasi yang besar untuk berubah lebih baik dari sebelumnya. Soft Skill sendiri sangat berkaitan dengan suatu ketrampilan yang harus seimbang. Contohnya seorang pemain badminton dia tidak hanya melatih skillnya namun dia juga harus melatih mental dan pikiran, lalu semua itu disatukan baru bisa mendapatkan kesempurnaan dalam bertanding. Istilah ketrampilan soft skil ialah istilah yang mengacu pada kepribadian seseorang yang di asa dari dalam, lalu di lengkapi pula dengan ketrampilan Hard Skill.
Para ahli manajemen percaya bahwa bila ada dua orang dengan bekal hard skill yang sama, maka yang akan menang dan sukses di masa depan adalah dia yang memiliki soft skill lebih baik. Mereka adalah benar-benar sumber daya manusia unggul, yang tidak hanya semata memiliki hard skill baik tetapi juga didukung oleh soft skill yang tangguh.
Pada posisi bawah, seorang karyawan tidak banyak menghadapai masalah yang berkaitan dengan soft skill. Masalah soft skill biasanya menjadi lebih kompleks ketika seseorang berada di posisi manajerial atau ketika dia harus berinteraksi dengan banyak orang. Semakin tinggi posisi manajerial seseorang di dalam piramida organisasi, maka soft skill menjadi semakin penting baginya. Pada posisi ini dia akan dituntut untuk berinteraksi dan mengelola berbagai orang dengan berbagai karakter kepribadian. Saat itulah kecerdasan emosionalnya diuji.
Umumnya kelemahan dibidang soft skill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang. Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Namun demikian soft skill bukan sesuatu yang stagnan. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Ada banyak cara meningkatkan soft skill. Salah satunya melalui learning by doing. Selain itu soft skill juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Meskipun, satu cara ampuh untuk meningkatkan soft skill adalah dengan berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.
Penulis buku-buku serial manajemen diri, Aribowo, membagi soft skills atau people skills menjadi dua bagian, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang dalam ”mengatur” diri sendiri. Intrapersonal skills sebaiknya dibenahi terlebih dahulu sebelum seseorang mulai berhubungan dengan orang lain. Adapun Interpersonal skills adalah keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Dua jenis keterampilan tersebut dirinci sebagai berikut:
Intrapersonal Skill
• Transforming Character (Transformasi Karakter)
• Transforming Beliefs (Transformasi Keyakinan)
• Change management (Manajemen perubahan)
• Stress management (Manajemen Stres)
• Time management (Manajemen waktu)
• Creative thinking processes (Proses berpikir Kreatif)
• Goal setting & life purpose (Tujuan pengaturan & tujuan hidup)
• Accelerated learning techniques (Dipercepat belajar teknik)
Interpersonal Skill
• Communication skills (Komunikasi keterampilan)
• Relationship building (Hubungan bangunan)
• Motivation skills(Motivasi keterampilan)
• Leadership skills(Kepemimpinan keterampilan)
• Self-marketing skills(self-marketing keterampilan)
• Negotiation skills(Negosiasi keterampilan)
• Presentation skills(Presentasi keterampilan)
• Public speaking skills(keterampilan berbicara Publik)
Jadi menurut saya soft skill itu adalah suatu kelebihan yang terpendam dan untuk memperolehnya harus melalui pemblajaran yang berkaitan dengan pengembangan diri seseorang, dan kesimpulannya setiap manusia itu memiliki apa yang namanya soft skill namun tidak banyak manusia yang mengetahui cara memperolehnya.
Terima Kasih
Wassalam...
Manajemen Diri
Setiap orang mempunyai tujuan hidup. Tujuan hidup setiap orang berbeda-beda. Karena mereka memiliki pemikiran yang berbeda, dan juga keinginan yang berbeda dalam kehidupannya. Ada yang sangat berambisi, biasa saja, dan ada pula yang hanya menjalani apa yang sudah tuhan takdirkan.
Tidak mudah menjalani tujuan hidup yang sudah kita rencanakan, karena terkadang rencana yang sudah kita ingin jalankan terbentur oleh kenyataan yang ada. Karena kita tidak mempunyai kuasa apapapun untuk dapat menentukan apakah tujuan yang sudah kita tentukan itu dapat berjalan dengan baik. Karena ada Tuhan yang menentukan dan mempunyai kuasa atas segala hal yang ada di dunia ini. Jika DIA sudah menentukan tidak apakah kita dapat merubahnya. Oleh sebab itu kita hanya dapat berdoa agar tujuan yang sudah kita rancang dapat berjalan sesuai rencana.
Perencanaan tujuan hidup yang baik tidak mudah. Karena kita harus mampu konsisten dengan apa yang sudah kita rencanakan. Dan kita sudah memikirkan baik dan buruknya terlebih dahulu.Merencanakan tujuan hidup yang baik dengan cara manajemen diri. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner : Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian Manajemen Menurut Mary Parker Follet : Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
Manajemen diri adalah orang yang mampu untuk mengurus dirinya sendiri. Sedangkan kemampuan untuk mengurus diri sendiri itu dilihat dari kemampuan untuk mengurus wilayah diri yang paling bermasalah. Dan yang paling biasa bermasalah dalam diri itu adalah hati. Oleh karena itu kita harus bisa memanaj hati.
Menata hati dan potensi yang ada di dalam diri diperlukan kecerdasan. Saat ini seseorang berkarya tidak cukup dengan kecerdasan rasional yaitu seseorang yang bekerja dengan rumus dan logika kerja saja, atau dengan kecerdasan emosional (Goleman, 1996) agar merasa gembira, dapat bekerjasama dengan orang lain, punya motivasi kerja, bertanggungjawab dan life skill lainnya. Dan satu hal lain yaitu kecerdasan spiritual agar seseorang merasa bermakna, berbakti dan mengabdi secara tulus, luhur dan tanpa pamrih yang menjajahnya (Zohar, 2002).
Jika diantara ketiganya kita satukan untuk dapat manata atau mamanaj diri, tidaklah mungkin semua yang sudah kita rencanakan dapat berjalan sesuai dengan harapan. Karena dari ketiga kecerdasan tersebut saling mendukung dalam menata diri.
Tiga Tips untuk Menjadi Produktif
Pernakah anda merasakan pada saat bekerja, jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 menjelang makan siang padahal Anda belum sempat menyelesaikan satu pekerjaan pun. Sibuk tapi rasanya pekerjaan tidak produktif? Satu hal yang harus disadari bahwa kesibukan tidak sama dengan menjadi produktif.Ada beberapa prinsip yang sebaiknya Anda pertimbangkan dalam manajemen waktu sehingga Anda bisa bekerja efektif:
Menyusun Rencana
Ada ungkapan yang mengatakan ”If you fail to plan, you plan to fail”. Apabila Anda menjalani hari Anda tanpa ada gambaran apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda bertanya ”Apa yang harus saya kerjakan sekarang ya?”. Rencana memberikan peta apa yang ada dihadapan Anda hari itu. Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun rencana sehingga Anda bisa mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan memberikan prioritas serta waktu pengerjaannya.
Susunlah rencana di pagi hari atau hari sebelumnya. Anda bisa mulai dari catatan kecil saja atau bahkan menyusunnya di kepala untuk sekedar memberikan sinyal kepada otak mengenai apa yang harus Anda selesaikan hari itu.
Gunakan strategi yang cerdas dalam menyusun rencana. Kapan biasanya Anda merasa energi Anda tinggi, baik mental maupun fisik? Buat saya biasanya waktu antara jam 10:00 sampai 12:00 adalah saat dimana saya sedang ”on fire”. Disaat itu saya manfaatkan untuk memulai atau menyelesaikan tugas-tugas dengan prioritas tinggi. Waktu yang tersisa biasanya saya gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan prioritas lebih rendah.
Rencana tidak bersifat kaku dan selalu terbuka untuk adjustment kapanpun. Jangan lupa untuk menyisipkan waktu untuk istirahat. Pada prinsipnya, Anda melakukan manajemen diri untuk Anda sendiri. Belajar mengelola waktu adalah latihan yang bagus untuk disiplin diri.
Fokus
Seringkali didalam perkuliahan pasti lah tiap dosen akan memberikan tugas-tugas yang bertumpuk ketika di akhir-akhir atau ujian akhir semester, jangan kita membiarkan diri kita larut dalam melalaikan waktu seperti bermain, melakukan hal yang ga menguntungkan,dll, intinya menggabungkan apa yang ingin dikerjakan dan apa yang sedang anda kerjakan, jangan lah seperti itu, fokuskan mata kuliah apa yang akan diselesaikan tugas-tugasnya, setelah selasai dengan yang satu mari kita brantas-berantas lagi tugas yang lain.
Mengerjakan dua hal pada saat bersamaan bukan saja membagi perhatian Anda tetapi juga membuat Anda kurang fokus yang akibatnya butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Fokus dalam bekerja membuat kita lebih produktif dan mengurangi beban stress. Buat skala prioritas apabila Anda harus menyelesaikan beberapa tugas dalam kurun waktu yang bersamaan.
3. Hindari Interupsi
Dua hal dalam dunia kerja sekarang ini yang menjadi sering menjadi sumber interupsi adalah: telepon dan email. Tentu saja interupsi ini tidak bisa dihindari tetapi gunakan keahlian Anda dalam manajemen diri untuk menanganinya:
• Jawab telepon dari orang-orang yang berkepentingan saja pada saat Anda sedang fokus pelajaran dan bekerja. Apabila Anda harus terpaksa menjawab, usahakan waktunya seminimal mungkin. Anda bisa menelepon balik ketika Anda sudah agak bebas.
• Cek email disaat-saat tertentu saja. Okay, ini tentunya sangat berat. Anda bisa coba. Apabila tidak mungkin, usahakan untuk tidak menjawab semua email tiap kali itu datang. Jawablah email yang berkaitan dengan info tugas atau pekerjaan Anda saat itu dan hindari multi-tasking.
Manajemen diri erat kaitannya dengan bagaimana Anda mengatur waktu Anda sehari-hari. Jangan biarkan faktor-faktor eksternal mengganggu produktifitas Anda.
Kesuksesan dapat dilihat dari kesuksesan seseorang dalam memanaj dirinya sendiri. Karena setelah dapat memenaj diri sendiri pasti orang itu akan dapat memimpin
Terima Kasih
Wassalam...
Tidak mudah menjalani tujuan hidup yang sudah kita rencanakan, karena terkadang rencana yang sudah kita ingin jalankan terbentur oleh kenyataan yang ada. Karena kita tidak mempunyai kuasa apapapun untuk dapat menentukan apakah tujuan yang sudah kita tentukan itu dapat berjalan dengan baik. Karena ada Tuhan yang menentukan dan mempunyai kuasa atas segala hal yang ada di dunia ini. Jika DIA sudah menentukan tidak apakah kita dapat merubahnya. Oleh sebab itu kita hanya dapat berdoa agar tujuan yang sudah kita rancang dapat berjalan sesuai rencana.
Perencanaan tujuan hidup yang baik tidak mudah. Karena kita harus mampu konsisten dengan apa yang sudah kita rencanakan. Dan kita sudah memikirkan baik dan buruknya terlebih dahulu.Merencanakan tujuan hidup yang baik dengan cara manajemen diri. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner : Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian Manajemen Menurut Mary Parker Follet : Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
Manajemen diri adalah orang yang mampu untuk mengurus dirinya sendiri. Sedangkan kemampuan untuk mengurus diri sendiri itu dilihat dari kemampuan untuk mengurus wilayah diri yang paling bermasalah. Dan yang paling biasa bermasalah dalam diri itu adalah hati. Oleh karena itu kita harus bisa memanaj hati.
Menata hati dan potensi yang ada di dalam diri diperlukan kecerdasan. Saat ini seseorang berkarya tidak cukup dengan kecerdasan rasional yaitu seseorang yang bekerja dengan rumus dan logika kerja saja, atau dengan kecerdasan emosional (Goleman, 1996) agar merasa gembira, dapat bekerjasama dengan orang lain, punya motivasi kerja, bertanggungjawab dan life skill lainnya. Dan satu hal lain yaitu kecerdasan spiritual agar seseorang merasa bermakna, berbakti dan mengabdi secara tulus, luhur dan tanpa pamrih yang menjajahnya (Zohar, 2002).
Jika diantara ketiganya kita satukan untuk dapat manata atau mamanaj diri, tidaklah mungkin semua yang sudah kita rencanakan dapat berjalan sesuai dengan harapan. Karena dari ketiga kecerdasan tersebut saling mendukung dalam menata diri.
Tiga Tips untuk Menjadi Produktif
Pernakah anda merasakan pada saat bekerja, jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 menjelang makan siang padahal Anda belum sempat menyelesaikan satu pekerjaan pun. Sibuk tapi rasanya pekerjaan tidak produktif? Satu hal yang harus disadari bahwa kesibukan tidak sama dengan menjadi produktif.Ada beberapa prinsip yang sebaiknya Anda pertimbangkan dalam manajemen waktu sehingga Anda bisa bekerja efektif:
Menyusun Rencana
Ada ungkapan yang mengatakan ”If you fail to plan, you plan to fail”. Apabila Anda menjalani hari Anda tanpa ada gambaran apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda bertanya ”Apa yang harus saya kerjakan sekarang ya?”. Rencana memberikan peta apa yang ada dihadapan Anda hari itu. Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun rencana sehingga Anda bisa mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan memberikan prioritas serta waktu pengerjaannya.
Susunlah rencana di pagi hari atau hari sebelumnya. Anda bisa mulai dari catatan kecil saja atau bahkan menyusunnya di kepala untuk sekedar memberikan sinyal kepada otak mengenai apa yang harus Anda selesaikan hari itu.
Gunakan strategi yang cerdas dalam menyusun rencana. Kapan biasanya Anda merasa energi Anda tinggi, baik mental maupun fisik? Buat saya biasanya waktu antara jam 10:00 sampai 12:00 adalah saat dimana saya sedang ”on fire”. Disaat itu saya manfaatkan untuk memulai atau menyelesaikan tugas-tugas dengan prioritas tinggi. Waktu yang tersisa biasanya saya gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan prioritas lebih rendah.
Rencana tidak bersifat kaku dan selalu terbuka untuk adjustment kapanpun. Jangan lupa untuk menyisipkan waktu untuk istirahat. Pada prinsipnya, Anda melakukan manajemen diri untuk Anda sendiri. Belajar mengelola waktu adalah latihan yang bagus untuk disiplin diri.
Fokus
Seringkali didalam perkuliahan pasti lah tiap dosen akan memberikan tugas-tugas yang bertumpuk ketika di akhir-akhir atau ujian akhir semester, jangan kita membiarkan diri kita larut dalam melalaikan waktu seperti bermain, melakukan hal yang ga menguntungkan,dll, intinya menggabungkan apa yang ingin dikerjakan dan apa yang sedang anda kerjakan, jangan lah seperti itu, fokuskan mata kuliah apa yang akan diselesaikan tugas-tugasnya, setelah selasai dengan yang satu mari kita brantas-berantas lagi tugas yang lain.
Mengerjakan dua hal pada saat bersamaan bukan saja membagi perhatian Anda tetapi juga membuat Anda kurang fokus yang akibatnya butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Fokus dalam bekerja membuat kita lebih produktif dan mengurangi beban stress. Buat skala prioritas apabila Anda harus menyelesaikan beberapa tugas dalam kurun waktu yang bersamaan.
3. Hindari Interupsi
Dua hal dalam dunia kerja sekarang ini yang menjadi sering menjadi sumber interupsi adalah: telepon dan email. Tentu saja interupsi ini tidak bisa dihindari tetapi gunakan keahlian Anda dalam manajemen diri untuk menanganinya:
• Jawab telepon dari orang-orang yang berkepentingan saja pada saat Anda sedang fokus pelajaran dan bekerja. Apabila Anda harus terpaksa menjawab, usahakan waktunya seminimal mungkin. Anda bisa menelepon balik ketika Anda sudah agak bebas.
• Cek email disaat-saat tertentu saja. Okay, ini tentunya sangat berat. Anda bisa coba. Apabila tidak mungkin, usahakan untuk tidak menjawab semua email tiap kali itu datang. Jawablah email yang berkaitan dengan info tugas atau pekerjaan Anda saat itu dan hindari multi-tasking.
Manajemen diri erat kaitannya dengan bagaimana Anda mengatur waktu Anda sehari-hari. Jangan biarkan faktor-faktor eksternal mengganggu produktifitas Anda.
Kesuksesan dapat dilihat dari kesuksesan seseorang dalam memanaj dirinya sendiri. Karena setelah dapat memenaj diri sendiri pasti orang itu akan dapat memimpin
Terima Kasih
Wassalam...
Teknik Presentasi
Sebelum lebih dalam mengenai bagaimana saja teknik presentasi, ayoo kita harus tau dulu pengertiannya, brangkat....
E’hmmm
Apa itu presentasi?
Presentasi (presentation) sering dipahami sebagai suatu kegiatan menyampaikan informasi mengenai suatu hal, baik gagasan ataupun objek, di hadapan orang banyak. Karena itu, presentasi sering diartikan juga sebagai berbicara di hadapan publik (public speaking). Morrisey & Sechrest mendeskripsikan bahwa presentasi melibatkan penyiapan dan penyampaian suatu pokok bahasan kritis dalam bentuk yang logis dan ringkas, sehingga menghasilkan komunikasi yang efektif. Berdasarkan uraian tadi saya coba mendefinisikan presentasi sebagai kegiatan berbicara di hadapan publik untuk mengkomunikasikan secara efektif suatu pokok bahasan yang merupakan informasi mengenai suatu gagasan atau objek.
Menurut penulis, presentasi adalah berbicara atau penyampaian informasi di depan publik dengan adanya audience, atau penguji. Kalau presentasi dalam pembelajaran diperkuliahan, kita belajar bagaimana kita harus bisa menjual diri kita, karna ini merupakan proses pembelajaran untuk masa depan terpaut juga dengan jurusan yang saya ambil di Universitas yaitu Marketing Komunikasi, dan tentunya Kita harus memperlihatkan siapa diri kita, bisa apa saja, yaah seperti latihan berbicara dihadapan khalayak sebagai public speaking.
Aspek dalam presentasi
Sasaran
PEMBICARA Masalah AUDIENS
Cara Penyajiannya
Tentunya peran penting untuk melakukan presentasi yaitu Penyampaian Materi(informasi) klo tidak ada materinya, oh tentu tidak mungkin,hehe. Pastilah ada yang dibahas entah itu bisnis, pengalaman,dll, nah ini lah cara penyiapan untuk presentasi :
1. Langkah-langkah Persiapan
2. Panjang Materi
• Waktu: 10-15 menit untuk artikel < 5-10 halaman
3. Organisasi Materi
• Pembukaan : pengantar/Latar belakang, Batasan-batasan, Tujuan
• Isi Pokok : Kaidah-kaidah pengendali, Jabaran rinci materi, Analisis, Hasil
• Penutup : Kesimpulan, Usulan, Harapan
TIPS PRESENTASI
SAPA audiens dengan ANTUSIAS
PERKENALKANLAH DIRI & KOMPETENSI anda
CAIRKAN suasana
JANGAN LUPA untuk:
Sebutkan TUJUAN presentasi
Uraikan BENEFIT apa yang didapat audiens
Ajukan pertanyaan PROVOKATIF yang relevan untuk MENARIK PERHATIAN audiens
Gunakan GRAFIS/IMAGE secara proporsional untuk menarik dan menguatkan presentasi berupa:
Gambar-2 yang mendukung materi
Grafik Statistik yang relevan dg materi
Bumbui dengan CERITA/ILUSTRASI yang relevan dg topik
Ajak audiens untuk memasuki presentasi
Hargai pendapat dengan tulus
AGAR AUDIENS MENYUKAI ANDA:
Anggap kesempatan bicara sebagai kehormatan
Beri apresiasi yang tulus
Sebut nama beberapa pendengar
Rendahkan diri anda
Katakan “kita/saudara” bukan “kamu/kalian”
Jangan cemberut/mengomel
Bicara sesuai minat pendengar
Nikmati saat anda bicara
Jangan terlalu banyak meminta maaf
Himbau dengan motif mulia
Terimalah kritikan
Banyak tips atau teori yang bisa dijadikan acuan dalam presentasi. Tapi perlu diingat, bahwa semua itu hanya berupa panduan hitam di atas putih. Kuncinya adalah kembali ke presenter bersangkutan. Pemahaman dan penjiwaan bahan presentasi tetap nomor satu.
Ada satu hal yang perlu diingat ketika akan menyajikan sesuatu. Yakinkan bahwa anda bak aktor atau selebrities yang ditonton oleh orang-orang dari berbagai belahan bumi! Anda menjadi pusat perhatian dunia saat itu! Jaga langkah dan nafas anda. Sinkronisasikan raut muka dengan senyum yang menawan dan alamiah. Jangan ingat tips atau teori presentasi yang tertulis di buku-buku. Lupakan semuanya. Yang ada adalah bagaimana anda bisa menjadi bintang saat itu.
E’hmmm
Apa itu presentasi?
Presentasi (presentation) sering dipahami sebagai suatu kegiatan menyampaikan informasi mengenai suatu hal, baik gagasan ataupun objek, di hadapan orang banyak. Karena itu, presentasi sering diartikan juga sebagai berbicara di hadapan publik (public speaking). Morrisey & Sechrest mendeskripsikan bahwa presentasi melibatkan penyiapan dan penyampaian suatu pokok bahasan kritis dalam bentuk yang logis dan ringkas, sehingga menghasilkan komunikasi yang efektif. Berdasarkan uraian tadi saya coba mendefinisikan presentasi sebagai kegiatan berbicara di hadapan publik untuk mengkomunikasikan secara efektif suatu pokok bahasan yang merupakan informasi mengenai suatu gagasan atau objek.
Menurut penulis, presentasi adalah berbicara atau penyampaian informasi di depan publik dengan adanya audience, atau penguji. Kalau presentasi dalam pembelajaran diperkuliahan, kita belajar bagaimana kita harus bisa menjual diri kita, karna ini merupakan proses pembelajaran untuk masa depan terpaut juga dengan jurusan yang saya ambil di Universitas yaitu Marketing Komunikasi, dan tentunya Kita harus memperlihatkan siapa diri kita, bisa apa saja, yaah seperti latihan berbicara dihadapan khalayak sebagai public speaking.
Aspek dalam presentasi
Sasaran
PEMBICARA Masalah AUDIENS
Cara Penyajiannya
Tentunya peran penting untuk melakukan presentasi yaitu Penyampaian Materi(informasi) klo tidak ada materinya, oh tentu tidak mungkin,hehe. Pastilah ada yang dibahas entah itu bisnis, pengalaman,dll, nah ini lah cara penyiapan untuk presentasi :
1. Langkah-langkah Persiapan
2. Panjang Materi
• Waktu: 10-15 menit untuk artikel < 5-10 halaman
3. Organisasi Materi
• Pembukaan : pengantar/Latar belakang, Batasan-batasan, Tujuan
• Isi Pokok : Kaidah-kaidah pengendali, Jabaran rinci materi, Analisis, Hasil
• Penutup : Kesimpulan, Usulan, Harapan
TIPS PRESENTASI
SAPA audiens dengan ANTUSIAS
PERKENALKANLAH DIRI & KOMPETENSI anda
CAIRKAN suasana
JANGAN LUPA untuk:
Sebutkan TUJUAN presentasi
Uraikan BENEFIT apa yang didapat audiens
Ajukan pertanyaan PROVOKATIF yang relevan untuk MENARIK PERHATIAN audiens
Gunakan GRAFIS/IMAGE secara proporsional untuk menarik dan menguatkan presentasi berupa:
Gambar-2 yang mendukung materi
Grafik Statistik yang relevan dg materi
Bumbui dengan CERITA/ILUSTRASI yang relevan dg topik
Ajak audiens untuk memasuki presentasi
Hargai pendapat dengan tulus
AGAR AUDIENS MENYUKAI ANDA:
Anggap kesempatan bicara sebagai kehormatan
Beri apresiasi yang tulus
Sebut nama beberapa pendengar
Rendahkan diri anda
Katakan “kita/saudara” bukan “kamu/kalian”
Jangan cemberut/mengomel
Bicara sesuai minat pendengar
Nikmati saat anda bicara
Jangan terlalu banyak meminta maaf
Himbau dengan motif mulia
Terimalah kritikan
Banyak tips atau teori yang bisa dijadikan acuan dalam presentasi. Tapi perlu diingat, bahwa semua itu hanya berupa panduan hitam di atas putih. Kuncinya adalah kembali ke presenter bersangkutan. Pemahaman dan penjiwaan bahan presentasi tetap nomor satu.
Ada satu hal yang perlu diingat ketika akan menyajikan sesuatu. Yakinkan bahwa anda bak aktor atau selebrities yang ditonton oleh orang-orang dari berbagai belahan bumi! Anda menjadi pusat perhatian dunia saat itu! Jaga langkah dan nafas anda. Sinkronisasikan raut muka dengan senyum yang menawan dan alamiah. Jangan ingat tips atau teori presentasi yang tertulis di buku-buku. Lupakan semuanya. Yang ada adalah bagaimana anda bisa menjadi bintang saat itu.
Selasa, 09 November 2010
KOMUNIKASI EFEKTIF
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi banyak kegagalan dari komunikasi yang kita lakukan. Bisa jadi bentuknya karena tujuan yang kita inginkan belum tercapai. Bukan tujuan komunikasi secara egois. Tetapi tujuan komunikasi yang lebih pada, tidak adanya saling kesepahaman, belum bertambahnya informasi, serta ada usaha perubahan tingkah laku pada orang atau teman kita itu. Yang terkadang tidak hanya diartikan persetujuan.
Komunikasi berasal dari perkataan “Communicare” yaitu yang di dalam bahasa latin mempunyai arti “berpartisipasi atau memberitahukan”, sedangkan perkataan “Comunis” berarti milik bersama ataupun “berlaku dimana-mana” atau juga berarti sama, sama di sini maksudnya sama makna. Jadi jika dua orang melakukan komunikasi misalnya dalam bentuk percakapan maka komunikasi akan berjalan atau berlangsung dengan baik selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Collen McKenna mendifinisikan komunikasi sebagai proses pengiriman pesan kepada penerima dengan saling pengertian. Proses ini melibatkan beberapa komponen, yaitu pengirim pesan (sender), pesan yang dikirimkan (message), bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media), penerima pesan (receiver), dan unpan balik (feedback) yang diharapkan. WHO say WHAT to WHOM in what CHANNEL, yang dapat diilistrasikan pada bagan berikut.
Komunikasi merupakan penyampaian pengertian dari seseorang kepada orang lain dengan menggunakan berbagai macam lambang-lambang dan penyampaian tersebut merupakan suatu proses. Atau komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.
sebuah cerita dari seorang penulis ketika saya ingin mencari sebuah laptop sembari berjalan-jalan disebuah mall, ada seorang spb yang menawarkan sebuah laptop, kepada saya, secara spesifik dia menjelaskan kelebihan dari laptop yang ia tawarkan kepada saya dengan sangat jelas, tetapi dari nada bicara yang ia jelaskan terhadap saya terdengar dan terlihat agak meragukan, kenapa saya bilang meragukan, sebagai pendengar aktif yang ingin mengetahui seberapa canggih dan seberapa bagusnya spek laptop yang ia tawarkan membuat saya berfikir 5x kalau mau membeli laptop tersebut. Dikarnakan komunikasi verbal dan nonverbal yang ia tonjolkan tuk menarik minat saya agar membeli, terlihat orang tersebut meragukan kebenarannya, apalagi ketika saya bertanya balik tentang laptop yang ia tawarkan, jawabanya pun hanya ada kata pasti bagus, produk terbaru dan tercanggih, aduh jadi semakin ga tertarik dan kenapa bisa begitu ya,,,saya si positif saja,kenapa, menurut saya yang pertama apa mungkin orang tersebut ingin mengejar target penjualan, yang ke-2 belum paham tentang spesifikasi laptop yang ia tawarkan, ke-3 orang baru, ke-4 apa penipu, langsung saja saya berjalan dan berkata ma’f mas saya kurang tertarik,hahaha.
Cerita di atas yang saya alami kayanya seru untuk di analisa, agar orang-orang yang seperti itu,bisa belajar bagaimana berkomunikasi dengan efektif dan tentunya kemampuan interpersonal skillnya harus bisa dikembangan agar ia bisa menjual dirinya dalam berkerja(Integritas ),dalam artian positif ya,hahaha.
E’hmmmm.kita mulai. Untuk menjalin Komunikasi yang efektif kita harus meningkatkan produktivitas, baik bagi orang-orang yang melakukan ataupun bagi organisasi-organisasi. Sedangkan komunikasi bisa dikatakan efektif jika orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima.
Merujuk pada cerita di atas Dalam hubungan komunikasi yang efektif, kepercayaan merupakan dasar terciptanya keyakinan. Kepercayaan ini hanya bisa muncul kalau kita mempunyai integritas, yang mencakup hal hal yang lebih dari sekedar kejujuran. Kalau kejujuran mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata kata kita dengan realitas, integritas menyesuaikan realitas dengan kata kata kita. Integritas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif.
Ini lah Hukum komunikasi
“REACH”
• Respect (sikap menghargai)
• Empathy (kemampuan mendengar)
• Audible (dpt didengarkan/dimengerti dengan baik)
• Clarity (jelas)
• Humble (rendah hati)
Lima Pondasi Membangun Komunikasi Efektif
• Berusaha benar2 mengerti orang lain(emphatetic communication)
• Memenuhi komitmen / janji
• Menjelaskan harapan
• Meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan
• Memperlihatkan integritas pribadi
Bentuk Dan Karakteristik Komunikasi Efektif
Mencakup :
1. Komunikasi Verbal Efektif
Jelas dan ringkas
Penggunaan contoh untuk membuat penjelasan lebih mudah dipahami. Mengulang bagian yg penting. Penerima pesan mengetahui “apa, siapa, mengapa, kapan, dimana, bagaimana. Ringkas dengan menggunakan kata2 yang mengekspresikan ide secara sederhana.
Perbendaharaan kata (sampaikan pesan dengan istilah yg dimengerti klien).
Arti denotatif dan konotatif
Intonasi
Kecepatan berbicara
Humor
Dugan (1988), tertawa membantu mengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stress shg me↑ keberhasilan memberikan dukungan emosional thd klien. Sullivan & Deane, 1988 melaporkan bahwa humor merangsang produksi katekolamin dan hormon yg menimbulkan rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi pernafasan dan me↑metabolisme.
2. Komunikasi Nonverbal
Penampilan fisik (Bidan yg memperhatikan penampilan dirinya dpt menimbulkan citra diri & profesional yg positif).
Sikap tubuh dan cara berjalan (bidan dapat mengetahui informasi yg bermanfaat dengan mengamati sikap tubuh dan langkah klien. Langkah dapat dipengaruhi oleh faktor fisik spt rasa sakit, obat atau fraktur).
Ekspresi wajah dan kontak mata.
Sentuhan (kasih sayang, dukungan emosional dan perhatian diberikan melalui sentuhan dan sesuai dengan norma sosial).
Proses dan unsur2 komunikasi efektif
Dalam proses komunikasi untuk mendapatkan hasil yang efektif perlu diperhatikan unsur2 dari komunikasi, yaitu:
• Komunikator (pandai menggunakan bahasa,intonasi, simbol dan mimik yang menarik simpati dan empati dari komunikannya)
• Pesan (cara penyampaian, isi pesan sesuai dg kebutuhan dan diminati oleh komunikan)
• Media (sesuai dg pesan yg ingin disampaikan dan sesuai dg kebutuhan komunikan)
• Perhatikan gangguan2 yg mungkin akan menghambat proses komunikasi
• Komunikan (latar belakang, dll)
• Pengaruh / umpan balik (yg diharapkan / tujuan penyampaian pesan)Keenam unsur komunikasi harus saling berhubungan dalam menyampaikan pesan agar dapat menjadi komunikasi efektif.
Sebetulnya, kesulitan berkomunikasi yang paling besar berada dalam diri kita sendiri. Kurang yakin, kurang percaya diri, memandang orang lain kurang, lebih mendominasi, apalagi tinggi hati adalah sesuatu yang harus di swicth dan melatih kebalikannya.
“Anda akan mampu menyusun pikiran anda dengan lebih mudah dan lebih efektif jika Anda mengingat-ngingat struktur pembicaraan : Apa yang akan dibicarakan, isi pembicaraan dan Apa yang telah anda bicarakan”.Larry King,
Ternyata berkomunikasi tidak semudah yang kita bayangkan, upaya terus-menerus harus dilakukan untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan. Itupun tidak cukup, ketrampilan tersebut perlu di asah terus dan senantiasa mengetahui perkembangan dan wacana mereka.
Sekian dan Terima Kasih. Selamat berkomunikasi, semoga lebih komunikatif
Komunikasi berasal dari perkataan “Communicare” yaitu yang di dalam bahasa latin mempunyai arti “berpartisipasi atau memberitahukan”, sedangkan perkataan “Comunis” berarti milik bersama ataupun “berlaku dimana-mana” atau juga berarti sama, sama di sini maksudnya sama makna. Jadi jika dua orang melakukan komunikasi misalnya dalam bentuk percakapan maka komunikasi akan berjalan atau berlangsung dengan baik selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Collen McKenna mendifinisikan komunikasi sebagai proses pengiriman pesan kepada penerima dengan saling pengertian. Proses ini melibatkan beberapa komponen, yaitu pengirim pesan (sender), pesan yang dikirimkan (message), bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media), penerima pesan (receiver), dan unpan balik (feedback) yang diharapkan. WHO say WHAT to WHOM in what CHANNEL, yang dapat diilistrasikan pada bagan berikut.
Komunikasi merupakan penyampaian pengertian dari seseorang kepada orang lain dengan menggunakan berbagai macam lambang-lambang dan penyampaian tersebut merupakan suatu proses. Atau komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.
sebuah cerita dari seorang penulis ketika saya ingin mencari sebuah laptop sembari berjalan-jalan disebuah mall, ada seorang spb yang menawarkan sebuah laptop, kepada saya, secara spesifik dia menjelaskan kelebihan dari laptop yang ia tawarkan kepada saya dengan sangat jelas, tetapi dari nada bicara yang ia jelaskan terhadap saya terdengar dan terlihat agak meragukan, kenapa saya bilang meragukan, sebagai pendengar aktif yang ingin mengetahui seberapa canggih dan seberapa bagusnya spek laptop yang ia tawarkan membuat saya berfikir 5x kalau mau membeli laptop tersebut. Dikarnakan komunikasi verbal dan nonverbal yang ia tonjolkan tuk menarik minat saya agar membeli, terlihat orang tersebut meragukan kebenarannya, apalagi ketika saya bertanya balik tentang laptop yang ia tawarkan, jawabanya pun hanya ada kata pasti bagus, produk terbaru dan tercanggih, aduh jadi semakin ga tertarik dan kenapa bisa begitu ya,,,saya si positif saja,kenapa, menurut saya yang pertama apa mungkin orang tersebut ingin mengejar target penjualan, yang ke-2 belum paham tentang spesifikasi laptop yang ia tawarkan, ke-3 orang baru, ke-4 apa penipu, langsung saja saya berjalan dan berkata ma’f mas saya kurang tertarik,hahaha.
Cerita di atas yang saya alami kayanya seru untuk di analisa, agar orang-orang yang seperti itu,bisa belajar bagaimana berkomunikasi dengan efektif dan tentunya kemampuan interpersonal skillnya harus bisa dikembangan agar ia bisa menjual dirinya dalam berkerja(Integritas ),dalam artian positif ya,hahaha.
E’hmmmm.kita mulai. Untuk menjalin Komunikasi yang efektif kita harus meningkatkan produktivitas, baik bagi orang-orang yang melakukan ataupun bagi organisasi-organisasi. Sedangkan komunikasi bisa dikatakan efektif jika orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima.
Merujuk pada cerita di atas Dalam hubungan komunikasi yang efektif, kepercayaan merupakan dasar terciptanya keyakinan. Kepercayaan ini hanya bisa muncul kalau kita mempunyai integritas, yang mencakup hal hal yang lebih dari sekedar kejujuran. Kalau kejujuran mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata kata kita dengan realitas, integritas menyesuaikan realitas dengan kata kata kita. Integritas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif.
Ini lah Hukum komunikasi
“REACH”
• Respect (sikap menghargai)
• Empathy (kemampuan mendengar)
• Audible (dpt didengarkan/dimengerti dengan baik)
• Clarity (jelas)
• Humble (rendah hati)
Lima Pondasi Membangun Komunikasi Efektif
• Berusaha benar2 mengerti orang lain(emphatetic communication)
• Memenuhi komitmen / janji
• Menjelaskan harapan
• Meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan
• Memperlihatkan integritas pribadi
Bentuk Dan Karakteristik Komunikasi Efektif
Mencakup :
1. Komunikasi Verbal Efektif
Jelas dan ringkas
Penggunaan contoh untuk membuat penjelasan lebih mudah dipahami. Mengulang bagian yg penting. Penerima pesan mengetahui “apa, siapa, mengapa, kapan, dimana, bagaimana. Ringkas dengan menggunakan kata2 yang mengekspresikan ide secara sederhana.
Perbendaharaan kata (sampaikan pesan dengan istilah yg dimengerti klien).
Arti denotatif dan konotatif
Intonasi
Kecepatan berbicara
Humor
Dugan (1988), tertawa membantu mengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stress shg me↑ keberhasilan memberikan dukungan emosional thd klien. Sullivan & Deane, 1988 melaporkan bahwa humor merangsang produksi katekolamin dan hormon yg menimbulkan rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi pernafasan dan me↑metabolisme.
2. Komunikasi Nonverbal
Penampilan fisik (Bidan yg memperhatikan penampilan dirinya dpt menimbulkan citra diri & profesional yg positif).
Sikap tubuh dan cara berjalan (bidan dapat mengetahui informasi yg bermanfaat dengan mengamati sikap tubuh dan langkah klien. Langkah dapat dipengaruhi oleh faktor fisik spt rasa sakit, obat atau fraktur).
Ekspresi wajah dan kontak mata.
Sentuhan (kasih sayang, dukungan emosional dan perhatian diberikan melalui sentuhan dan sesuai dengan norma sosial).
Proses dan unsur2 komunikasi efektif
Dalam proses komunikasi untuk mendapatkan hasil yang efektif perlu diperhatikan unsur2 dari komunikasi, yaitu:
• Komunikator (pandai menggunakan bahasa,intonasi, simbol dan mimik yang menarik simpati dan empati dari komunikannya)
• Pesan (cara penyampaian, isi pesan sesuai dg kebutuhan dan diminati oleh komunikan)
• Media (sesuai dg pesan yg ingin disampaikan dan sesuai dg kebutuhan komunikan)
• Perhatikan gangguan2 yg mungkin akan menghambat proses komunikasi
• Komunikan (latar belakang, dll)
• Pengaruh / umpan balik (yg diharapkan / tujuan penyampaian pesan)Keenam unsur komunikasi harus saling berhubungan dalam menyampaikan pesan agar dapat menjadi komunikasi efektif.
Sebetulnya, kesulitan berkomunikasi yang paling besar berada dalam diri kita sendiri. Kurang yakin, kurang percaya diri, memandang orang lain kurang, lebih mendominasi, apalagi tinggi hati adalah sesuatu yang harus di swicth dan melatih kebalikannya.
“Anda akan mampu menyusun pikiran anda dengan lebih mudah dan lebih efektif jika Anda mengingat-ngingat struktur pembicaraan : Apa yang akan dibicarakan, isi pembicaraan dan Apa yang telah anda bicarakan”.Larry King,
Ternyata berkomunikasi tidak semudah yang kita bayangkan, upaya terus-menerus harus dilakukan untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan. Itupun tidak cukup, ketrampilan tersebut perlu di asah terus dan senantiasa mengetahui perkembangan dan wacana mereka.
Sekian dan Terima Kasih. Selamat berkomunikasi, semoga lebih komunikatif
Rabu, 27 Oktober 2010
NEGOSIASI
Negosiasi ada macam-macam jenisnya. Antara lain negosiasi bisnis (jual beli) antara dua pihak yang ingin melakukan kerjasama bisnis seperti contoh diatas. Kemudian lainnya negosiasi pihak manajemen dengan pekerja, negosiasi politik hingga negosiasi sehari-hari. Berikut ini adalah karakteristik dalam suatu negosiasi bisnis.
Negosiasi bisnis berbeda dengan jenis negosiasi lainnya. Dalam suatu negosiasi bisnis, setiap pihak yang terlibat berusaha untuk menemukan suatu win-win solution. Dalam win-win solution, kedua pihak sama-sama mencari solusi yang dapat memuaskan bagi kedua belah pihak.
Dalam suatu negosiasi bisnis, dapat melibatkan pula pihak ketiga baik langsung maupun tidak langsung. Hal yang terpenting adalah, dalam negosiasi bisnis kita harus mengetahui pihak mana yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Sehingga kita tidak melakukan langkah yang salah dalam negosiasi. Jangan sampai kita sudah melakukan negosiasi panjang, ternyata pihak lawan bukanlah key person yang berpengaruh dalam isu tersebut.
Informasi antara kedua pihak bersifat relatif terbuka, karena keduanya berusaha untuk mencapai win-win solution. Kedua pihak sama-sama berusaha untuk saling memahami satu sama lain.
Sehingga, negosiasi bisnis ini selain berorientasi pada transaksi bisnis, juga memperhatikan orientasi hubungan antara kedua belah pihak. Kedua pihak saling berusaha untuk memahami dan bekerjasama untuk memperoleh solusi yang memuaskan. Jika hubungan antara kedua belah pihak baik, maka terdapat kemungkinan untuk adanya hubungan mutual di masa yang akan datang.
Oke.oke.oke kita mulai, yang d atas ini adalah contoh bagimana bernegosiasi dalam berbisnis, tentu itu sangat penting bagi perusahaan agar bisa mendapatkan profit dari sebuah negosiasi yang dibicarakan, dalam bernegosiasi berarti ada pendapat yang disampaikan, dan proses menyampaikan pendapat memerlukan suatu teknik tersendiri agaryang kita sampaikan bisa menggugah pihak lain untuk tergerak. Dengan kata lain,kepentingan sebuah kelompok perlu dibingkai sehingga setiap kelompok lain pun bisa melihat bahwa mereka akan diuntungkan jika menyetujui. Proses ini disebutmengemas pesan atau membingkai pesan, dalam istilah NLP disebut sebagai framing dan reframing. Oke,lanjut, disini kita harus mengetahui apa itu negosiasi.
Apa itu Negosiasi...?
Tanpa kita sadari, setiap hari kita sesungguhnya selalu melakukan negosiasi. Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita. Selain itu negosiasi adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan.
Definisi dari Negosiasi
Menurut Brian Finch kata negosiasi berasal dari bahasa latin yang berarti bisnis. Kata ini mengandung makna, dimana pembelian atau tawar menawar merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.
Sedangkan pengertian Negosiasi menurut Pierre Casse adalah : 1) Proses komunikasi dua pihak, 2) Persepsi/ asumsi, kebutuhan, motivasi/ harapan berbeda, 3) Mencoba bersepakat demi kepentingan bersama.
Definisi Negosiasi menurut Robert Heron dan Carolin Vandenabeele adalah suatu proses dimana dua pihak atau lebih yang mempunyai kepentingan yang sama atau bertentangan bertemu dan berbicara dengan maksud untuk mencapai suatu kesepakatan.
Menurut Phil Baguley , dijelaskan tentang definisi negosiasi yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang.
Menurut Fisher dan Ury , negosiasi adalah komunikasi dua arah yang dirancang untuk mencapai kesepakatan pada saat kedua belah pihak memiliki kepentingan yang berbeda.
Menurut Gary Goodpaster , negosiasi adalah proses interaksi dan komnikasi yang dinamis dan beraneka ragam, mengandung seni dan penuh rahasia untuk mencapai suatu tujuan yang dianggap menguntungkan para pihak.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi adalah (1) proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yg lain; (2) penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak yang bersengketa.
Sedangkan menurut Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, negosiasi adalah sebuah proses di mana dua pihak atau lebih melakukan pertukaran batang atau jasa dan berupaya untuk menyepakati nilai tukarnya.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa negosiasi bukan sekedar alat untuk memenangkan kepentingan melalui proses tawar menawar atau konsensi tertentu tetapi sebagai proses merumuskan kepentingan yang mungkin ditawarkan kepada pihak lain tanpa mengurangi posisi dan martabatnya.
Kita memperoleh apa yang kita inginkan melalui negosiasi. Mulai dari bangun pagi, mungkin kita harus mengambil kesepakatan siapa yang harus menggunakan kamar mandi terlebih dahulu, kemudian apakah sopir harus mengantar isteri anda atau anda terlebih dahulu. Demikian pula di kantor misalnya kita melakukan negosiasi dalam rapat direksi, rapat staf, bahkan untuk menentukan di mana akan makan siang kita harus bernegosiasi dengan rekan sekerja kita.
Jadi kita semua pada dasarnya adalah negosiator. Beberapa dari kita melakukannya dengan baik, sedangkan sebagian lagi tidak pernah memenangkan negosiasi. Sebagian kita hanya menjadi pengikut atau selalu mengikuti dan mengakomodasi kepentingan orang lain. Negosiasi dilakukan oleh semua manusia yang berinteraksi dengan manusia lainnya. Mulai dari anak kecil sampai orang tua, semua lapisan dari kalangan sosial terbawah sampai dengan kaum elit di kalangan atas.
Negosiasi dilakukan mulai dari rumah, sekolah, kantor, dan semua aspek kehidupan kita. Oleh karena itu penting bagi kita dalam rangka mengembangkan dan mengelola diri (manajemen diri), untuk dapat memahami dasar-dasar, prinsip dan teknik-teknik bernegosiasi sehingga kita dapat melakukan negosiasi serta membangun relasi yang jauh lebih efektif dan lebih baik dengan siapa saja.
Konsep Negosiasi
Negosiasi terjadi ketika kita melihat bahwa orang lain memiliki atau menguasai sesuatu yang kita inginkan. Tetapi sekedar menginginkan tidak cukup. Kita harus melakukan negosiasi untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dari pihak lain yang memilikinya dan yang juga mempunyai keinginan atas sesuatu yang kita miliki. Sedangkan agar negosiasi dapat terjadi dengan sukses, kita harus juga bersiap untuk memberikan atau merelakan sesuatu yang bernilai yang dapat kita tukar dengan sesuatu yang kita inginkan tersebut.
Dalam buku Teach Yourself Negotiating, karangan Phil Baguley, dijelaskan tentang definisi NEGOSIASI yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang. Sedangkan negosiasi memiliki sejumlah karakteristik utama, yaitu:
1. senantiasa melibatkan orang – baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok;
2. memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi;
3. menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu –baik berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter);
4. hampir selalu berbentuk tatap-muka –yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah;
5. negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi;
6. ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.
Jenis-jenis negosiator dilihat dari nilainya diantaranya adalah :
1. Value Claimers
Negosiasi adalah proses pertikaian, masing-masing pihak berusaha mendapatkan sebanyak mungkin jatah atau kemenangan dan memberikan sedikit mungkin jatah atau kemenangan bagi lawannya. Cara yang digunakan adalah taktik yang manipulatif, argumen yang memaksakan, konsesi terbatas dan tawar menawar yang alot.
2. Value Creators
Mengutamakan proses yang akan menguntungkan kedua belah pihak. Mencoba untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah pihak yang bernegosiasi. Cara yang digunakan adalah dengan mengembangkan hubungan yang kolaboratif, mengutamakan penyesuaian kepentingan kedua belah pihak, bersikap ramah dan kooperatif.
Unsur-unsur Negosiasi:
• Ketergantungan dalam suatu tingkatan, antara pihak-pihak yang terlibat
• Ketidaksepakatan atau konflik (baik konflik nyata atau yang tersembunyi)
• Interaksi yang opurtunistik (setiap pihak punya keinginan untuk berusaha mempengaruhi orang lain)
• Kesepakatan
Tujuan Negosiasi :
• Tujuan Agresif, berusahan memperoleh keuntungan dari kerugian (damage) pihak lawan.
• Tujuan Kompetitif, berusaha memperoleh sesuatu yang lebih (getting more) dari pihak lawan
• Tujuan Kooperatif, berusaha memperoleh kesepakatan yang saling menguntungkan (mutual gain)
• Tujuan Pemusatan Diri, berusaha memperoleh keuntungan tanpa memperhatikan penerimaan pihak lain.
• Tujuan Defensif, berusaha memperoleh hasil dengan menghindari yang negatif
• Tujuan Kombinasi
Langkah-langkah bernegosiasi
Ø Persiapan
Langkah pertama dalam melakukan negosiasi adalah langkah persiapan. Persiapan yang baik merupakan fondasi yang kokoh bagi negosiasi yang akan kita lakukan. Hal tersebut akan memberikan rasa percaya diri yang kita butuhkan dalam melakukan negosiasi. Yang pertama harus kita lakukan dalam langkah persiapan adalah menentukan secara jelas apa yang ingin kita capai dalam negosiasi. Tujuan ini harus jelas dan terukur, sehingga kita bisa membangun ruang untuk bernegosiasi. Tanpa tujuan yang terukur, kita tidak memiliki pegangan untuk melakukan tawar-menawar atau berkompromi dengan pihak lainnya.
Hal kedua dalam persiapan negosiasi adalah kesiapan mental kita. Usahakan kita dalam kondisi relaks dan tidak tegang. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan relaksasi (sudah pernah kita bahas dalam edisi Mandiri 22). Bagi kita yang menguasai teknik pemrograman kembali bawah sadar (subconscious reprogramming) kita dapat melakukan latihan negosiasi dalam pikiran bawah sadar kita, sehingga setelah melakukannya berkali-kali secara mental, kita menjadi lebih siap dan percaya diri.
Ø Pembukaan
Mengawali sebuah negosiasi tidaklah semudah yang kita bayangkan. Kita harus mampu menciptakan atmosfir atau suasana yang tepat sebelum proses negosiasi dimulai. Untuk mengawali sebuah negosiasi dengan baik dan benar, kita perlu memiliki rasa percaya diri, ketenangan, dan kejelasan dari tujuan kita melakukan negosiasi. Ada tiga sikap yang perlu kita kembangkan dalam mengawali negosiasi yaitu: pleasant (menyenangkan), assertive (tegas, tidak plin-plan), dan firm (teguh dalam pendirian). Senyum juga salah satu hal yang kita perlukan dalam mengawali sebuah negosiasi, sehingga hal tersebut akan memberikan perasaan nyaman dan terbuka bagi kedua pihak. Berikut ada beberapa tahapan dalam mengawali sebuah negosiasi:
a. Jangan memegang apa pun di tangan kanan anda ketika memasuki ruangan negosiasi;
b. Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dulu;
c. Jabat tangan dengan tegas dan singkat;
d. Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali pembicaraan.
Selanjutnya dalam pembicaraan awal, mulailah dengan membangun common ground, yaitu sesuatu yang menjadi kesamaan antar kedua pihak dan dapat dijadikan landasan bahwa pada dasarnya selain memiliki perbedaan, kedua pihak memiliki beberapa kesamaan yang dapat dijadikan dasar untuk membangun rasa percaya.
Ø Memulai proses negosiasi
Langkah pertama dalam memulai proses negosiasi adalah menyampaikan (proposing) apa yang menjadi keinginan atau tuntutan kita. Yang perlu diperhatikan dalam proses penyampaian tujuan kita tersebut adalah:
a. Tunggu saat yang tepat bagi kedua pihak untuk memulai pembicaraan pada materi pokok negosiasi;
b. Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan pihak anda secara jelas, singkat dan penuh percaya diri;
c. Tekankan bahwa anda atau organisasi anda berkeinginan untuk mencapai suatu kesepakatan dengan mereka;
d. Sediakan ruang untuk manuver atau tawar-menawar dalam negosiasi, jangan membuat hanya dua pilihan ya atau tidak;
e. Sampaikan bahwa ”jika mereka memberi anda ini anda akan memberi mereka itu – if you’ll give us this, we’ll give you that.” Sehingga mereka mengerti dengan jelas apa yang harus mereka berikan sebagai kompensasi dari apa yang akan kita berikan.
f. Hal kedua dalam tahap permulaan proses negosiasi adalah mendengarkan dengan efektif apa yang ditawarkan atau yang menjadi tuntutan pihak lain. Mendengar dengan efektif memerlukan kebiasaan dan teknik-teknik tertentu. Seperti misalnya bagaimana mengartikan gerakan tubuh dan ekspresi wajah pembicara. Usahakan selalu membangun kontak mata dengan pembicara dan kita berada dalam kondisi yang relaks namun penuh perhatian.
Ø Zona Tawar Menawar (The Bargaining Zone)
Dalam proses inti dari negosiasi, yaitu proses tawar menawar, kita perlu mengetahui apa itu The Bargaining Zone (TBZ). TBZ adalah suatu wilayah ruang yang dibatasi oleh harga penawaran pihak penjual (Seller’s Opening Price) dan Tawaran awal oleh pembeli (Buyer’s Opening Offer). Di antara kedua titik tersebut terdapat Buyer’s Ideal Offer, Buyer’s Realistic Price dan Buyer’s Highest Price pada sisi pembeli dan Seller’s Ideal Price, Seller’s Realistic Price dan Seller’s Lowest Price pada sisi pembeli.
Kesepakatan kedua belah pihak yang paling baik adalah terjadi di dalam wilayah yang disebut Final Offer Zone yang dibatasi oleh Seller’s Realistic Price dan Buyer’s Realistic Price. Biasanya kesepakatan terjadi ketika terdapat suatu overlap antara pembeli dan penjual dalam wilayah Final Offer Zone.
Ø Membangun Kesepakatan
Babak terakhir dalam proses negosiasi adalah membangun kesepakatan dan menutup negosiasi. Ketika tercapai kesepakatan biasanya kedua pihak melakukan jabat tangan sebagai tanda bahwa kesepakatan (deal or agreement) telah dicapai dan kedua pihak memiliki komitmen untuk melaksanakannya.
Yang perlu kita ketahui dalam negosiasi tidak akan pernah tercapai kesepakatan kalau sejak awal masing-masing atau salah satu pihak tidak memiliki niat untuk mencapai kesepakatan. Kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat dari kedua belah pihak, sehingga kita tidak bertepuk sebelah tangan.
Karena itu, penting sekali dalam awal-awal negosiasi kita memahami dan mengetahui sikap dari pihak lain, melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa gerak tubuh maupun ekspresi wajah. Karena jika sejak awal salah satu pihak ada yang tidak memiliki niat atau keinginan untuk mencapai kesepakatan, maka hal tersebut berarti membuang waktu dan energi kita. Untuk itu perlu dicari jalan lain, seperti misalnya: conciliation, mediation dan arbitration melalui pihak ketiga.
Demikian sekilas mengenai negosiasi, yang tentunya masih banyak hal lain yang tidak bisa dikupas dalam artikel pendek. Yang penting bagi kita selaku praktisi Mandiri, kita harus tahu bahwa negosiasi bukan hal yang asing.
Setiap kita adalah negosiator dan kita melakukannya setiap hari setiap saat. Selain itu negosiasi memerlukan karakter (artinya menggunakan seluruh hati dan pikiran kita), memerlukan penguasaan metoda atau pun teknik-tekniknya dan memerlukan kebiasaan dalam membangun perilaku bernegosiasi yang baik dan benar. (*)
Kesimpulan
Negosiasi merupakan istilah yang umum digunakan dalam dunia bisnis dan manajemen yang kemudian dalam perkembangannya diterapkan dalam bidang lain. Negosiasi bukan sekedar alat untuk memenangkan kepentingan melalui proses tawar menawar atau konsesi tertentu, tetapi sebagai proses merumuskan kepentingan yang mungkin ditawarkan kepada pihak lain tanpa mengurangi posisi dan martabatnya.
Negosiasi tidak akan akan pernah mencapai kesepakatan atau keputusan positif kalau sejak awal masing-masing atau salah satu pihak tidak memiliki niat untuk mencapai kesepakatan. Kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat dari kedua belah pihak, sehingga kita tidak bertepuk sebelah tangan. Karena itu, penting sekali dalam awal-awal negosiasi kita memahami dan mengetahui sikap dari pihak lain, melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa gerak tubuh maupun ekspresi wajah. Karena jika sejak awal salah satu pihak ada yang tidak memiliki niat atau keinginan untuk mencapai kesepakatan, maka hal tersebut berarti membuang waktu dan energi kita.
Sekian dan Terima Kasih
Negosiasi bisnis berbeda dengan jenis negosiasi lainnya. Dalam suatu negosiasi bisnis, setiap pihak yang terlibat berusaha untuk menemukan suatu win-win solution. Dalam win-win solution, kedua pihak sama-sama mencari solusi yang dapat memuaskan bagi kedua belah pihak.
Dalam suatu negosiasi bisnis, dapat melibatkan pula pihak ketiga baik langsung maupun tidak langsung. Hal yang terpenting adalah, dalam negosiasi bisnis kita harus mengetahui pihak mana yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Sehingga kita tidak melakukan langkah yang salah dalam negosiasi. Jangan sampai kita sudah melakukan negosiasi panjang, ternyata pihak lawan bukanlah key person yang berpengaruh dalam isu tersebut.
Informasi antara kedua pihak bersifat relatif terbuka, karena keduanya berusaha untuk mencapai win-win solution. Kedua pihak sama-sama berusaha untuk saling memahami satu sama lain.
Sehingga, negosiasi bisnis ini selain berorientasi pada transaksi bisnis, juga memperhatikan orientasi hubungan antara kedua belah pihak. Kedua pihak saling berusaha untuk memahami dan bekerjasama untuk memperoleh solusi yang memuaskan. Jika hubungan antara kedua belah pihak baik, maka terdapat kemungkinan untuk adanya hubungan mutual di masa yang akan datang.
Oke.oke.oke kita mulai, yang d atas ini adalah contoh bagimana bernegosiasi dalam berbisnis, tentu itu sangat penting bagi perusahaan agar bisa mendapatkan profit dari sebuah negosiasi yang dibicarakan, dalam bernegosiasi berarti ada pendapat yang disampaikan, dan proses menyampaikan pendapat memerlukan suatu teknik tersendiri agaryang kita sampaikan bisa menggugah pihak lain untuk tergerak. Dengan kata lain,kepentingan sebuah kelompok perlu dibingkai sehingga setiap kelompok lain pun bisa melihat bahwa mereka akan diuntungkan jika menyetujui. Proses ini disebutmengemas pesan atau membingkai pesan, dalam istilah NLP disebut sebagai framing dan reframing. Oke,lanjut, disini kita harus mengetahui apa itu negosiasi.
Apa itu Negosiasi...?
Tanpa kita sadari, setiap hari kita sesungguhnya selalu melakukan negosiasi. Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita. Selain itu negosiasi adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan.
Definisi dari Negosiasi
Menurut Brian Finch kata negosiasi berasal dari bahasa latin yang berarti bisnis. Kata ini mengandung makna, dimana pembelian atau tawar menawar merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.
Sedangkan pengertian Negosiasi menurut Pierre Casse adalah : 1) Proses komunikasi dua pihak, 2) Persepsi/ asumsi, kebutuhan, motivasi/ harapan berbeda, 3) Mencoba bersepakat demi kepentingan bersama.
Definisi Negosiasi menurut Robert Heron dan Carolin Vandenabeele adalah suatu proses dimana dua pihak atau lebih yang mempunyai kepentingan yang sama atau bertentangan bertemu dan berbicara dengan maksud untuk mencapai suatu kesepakatan.
Menurut Phil Baguley , dijelaskan tentang definisi negosiasi yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang.
Menurut Fisher dan Ury , negosiasi adalah komunikasi dua arah yang dirancang untuk mencapai kesepakatan pada saat kedua belah pihak memiliki kepentingan yang berbeda.
Menurut Gary Goodpaster , negosiasi adalah proses interaksi dan komnikasi yang dinamis dan beraneka ragam, mengandung seni dan penuh rahasia untuk mencapai suatu tujuan yang dianggap menguntungkan para pihak.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi adalah (1) proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yg lain; (2) penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak yang bersengketa.
Sedangkan menurut Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, negosiasi adalah sebuah proses di mana dua pihak atau lebih melakukan pertukaran batang atau jasa dan berupaya untuk menyepakati nilai tukarnya.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa negosiasi bukan sekedar alat untuk memenangkan kepentingan melalui proses tawar menawar atau konsensi tertentu tetapi sebagai proses merumuskan kepentingan yang mungkin ditawarkan kepada pihak lain tanpa mengurangi posisi dan martabatnya.
Kita memperoleh apa yang kita inginkan melalui negosiasi. Mulai dari bangun pagi, mungkin kita harus mengambil kesepakatan siapa yang harus menggunakan kamar mandi terlebih dahulu, kemudian apakah sopir harus mengantar isteri anda atau anda terlebih dahulu. Demikian pula di kantor misalnya kita melakukan negosiasi dalam rapat direksi, rapat staf, bahkan untuk menentukan di mana akan makan siang kita harus bernegosiasi dengan rekan sekerja kita.
Jadi kita semua pada dasarnya adalah negosiator. Beberapa dari kita melakukannya dengan baik, sedangkan sebagian lagi tidak pernah memenangkan negosiasi. Sebagian kita hanya menjadi pengikut atau selalu mengikuti dan mengakomodasi kepentingan orang lain. Negosiasi dilakukan oleh semua manusia yang berinteraksi dengan manusia lainnya. Mulai dari anak kecil sampai orang tua, semua lapisan dari kalangan sosial terbawah sampai dengan kaum elit di kalangan atas.
Negosiasi dilakukan mulai dari rumah, sekolah, kantor, dan semua aspek kehidupan kita. Oleh karena itu penting bagi kita dalam rangka mengembangkan dan mengelola diri (manajemen diri), untuk dapat memahami dasar-dasar, prinsip dan teknik-teknik bernegosiasi sehingga kita dapat melakukan negosiasi serta membangun relasi yang jauh lebih efektif dan lebih baik dengan siapa saja.
Konsep Negosiasi
Negosiasi terjadi ketika kita melihat bahwa orang lain memiliki atau menguasai sesuatu yang kita inginkan. Tetapi sekedar menginginkan tidak cukup. Kita harus melakukan negosiasi untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dari pihak lain yang memilikinya dan yang juga mempunyai keinginan atas sesuatu yang kita miliki. Sedangkan agar negosiasi dapat terjadi dengan sukses, kita harus juga bersiap untuk memberikan atau merelakan sesuatu yang bernilai yang dapat kita tukar dengan sesuatu yang kita inginkan tersebut.
Dalam buku Teach Yourself Negotiating, karangan Phil Baguley, dijelaskan tentang definisi NEGOSIASI yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang. Sedangkan negosiasi memiliki sejumlah karakteristik utama, yaitu:
1. senantiasa melibatkan orang – baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok;
2. memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi;
3. menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu –baik berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter);
4. hampir selalu berbentuk tatap-muka –yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah;
5. negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi;
6. ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.
Jenis-jenis negosiator dilihat dari nilainya diantaranya adalah :
1. Value Claimers
Negosiasi adalah proses pertikaian, masing-masing pihak berusaha mendapatkan sebanyak mungkin jatah atau kemenangan dan memberikan sedikit mungkin jatah atau kemenangan bagi lawannya. Cara yang digunakan adalah taktik yang manipulatif, argumen yang memaksakan, konsesi terbatas dan tawar menawar yang alot.
2. Value Creators
Mengutamakan proses yang akan menguntungkan kedua belah pihak. Mencoba untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah pihak yang bernegosiasi. Cara yang digunakan adalah dengan mengembangkan hubungan yang kolaboratif, mengutamakan penyesuaian kepentingan kedua belah pihak, bersikap ramah dan kooperatif.
Unsur-unsur Negosiasi:
• Ketergantungan dalam suatu tingkatan, antara pihak-pihak yang terlibat
• Ketidaksepakatan atau konflik (baik konflik nyata atau yang tersembunyi)
• Interaksi yang opurtunistik (setiap pihak punya keinginan untuk berusaha mempengaruhi orang lain)
• Kesepakatan
Tujuan Negosiasi :
• Tujuan Agresif, berusahan memperoleh keuntungan dari kerugian (damage) pihak lawan.
• Tujuan Kompetitif, berusaha memperoleh sesuatu yang lebih (getting more) dari pihak lawan
• Tujuan Kooperatif, berusaha memperoleh kesepakatan yang saling menguntungkan (mutual gain)
• Tujuan Pemusatan Diri, berusaha memperoleh keuntungan tanpa memperhatikan penerimaan pihak lain.
• Tujuan Defensif, berusaha memperoleh hasil dengan menghindari yang negatif
• Tujuan Kombinasi
Langkah-langkah bernegosiasi
Ø Persiapan
Langkah pertama dalam melakukan negosiasi adalah langkah persiapan. Persiapan yang baik merupakan fondasi yang kokoh bagi negosiasi yang akan kita lakukan. Hal tersebut akan memberikan rasa percaya diri yang kita butuhkan dalam melakukan negosiasi. Yang pertama harus kita lakukan dalam langkah persiapan adalah menentukan secara jelas apa yang ingin kita capai dalam negosiasi. Tujuan ini harus jelas dan terukur, sehingga kita bisa membangun ruang untuk bernegosiasi. Tanpa tujuan yang terukur, kita tidak memiliki pegangan untuk melakukan tawar-menawar atau berkompromi dengan pihak lainnya.
Hal kedua dalam persiapan negosiasi adalah kesiapan mental kita. Usahakan kita dalam kondisi relaks dan tidak tegang. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan relaksasi (sudah pernah kita bahas dalam edisi Mandiri 22). Bagi kita yang menguasai teknik pemrograman kembali bawah sadar (subconscious reprogramming) kita dapat melakukan latihan negosiasi dalam pikiran bawah sadar kita, sehingga setelah melakukannya berkali-kali secara mental, kita menjadi lebih siap dan percaya diri.
Ø Pembukaan
Mengawali sebuah negosiasi tidaklah semudah yang kita bayangkan. Kita harus mampu menciptakan atmosfir atau suasana yang tepat sebelum proses negosiasi dimulai. Untuk mengawali sebuah negosiasi dengan baik dan benar, kita perlu memiliki rasa percaya diri, ketenangan, dan kejelasan dari tujuan kita melakukan negosiasi. Ada tiga sikap yang perlu kita kembangkan dalam mengawali negosiasi yaitu: pleasant (menyenangkan), assertive (tegas, tidak plin-plan), dan firm (teguh dalam pendirian). Senyum juga salah satu hal yang kita perlukan dalam mengawali sebuah negosiasi, sehingga hal tersebut akan memberikan perasaan nyaman dan terbuka bagi kedua pihak. Berikut ada beberapa tahapan dalam mengawali sebuah negosiasi:
a. Jangan memegang apa pun di tangan kanan anda ketika memasuki ruangan negosiasi;
b. Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dulu;
c. Jabat tangan dengan tegas dan singkat;
d. Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali pembicaraan.
Selanjutnya dalam pembicaraan awal, mulailah dengan membangun common ground, yaitu sesuatu yang menjadi kesamaan antar kedua pihak dan dapat dijadikan landasan bahwa pada dasarnya selain memiliki perbedaan, kedua pihak memiliki beberapa kesamaan yang dapat dijadikan dasar untuk membangun rasa percaya.
Ø Memulai proses negosiasi
Langkah pertama dalam memulai proses negosiasi adalah menyampaikan (proposing) apa yang menjadi keinginan atau tuntutan kita. Yang perlu diperhatikan dalam proses penyampaian tujuan kita tersebut adalah:
a. Tunggu saat yang tepat bagi kedua pihak untuk memulai pembicaraan pada materi pokok negosiasi;
b. Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan pihak anda secara jelas, singkat dan penuh percaya diri;
c. Tekankan bahwa anda atau organisasi anda berkeinginan untuk mencapai suatu kesepakatan dengan mereka;
d. Sediakan ruang untuk manuver atau tawar-menawar dalam negosiasi, jangan membuat hanya dua pilihan ya atau tidak;
e. Sampaikan bahwa ”jika mereka memberi anda ini anda akan memberi mereka itu – if you’ll give us this, we’ll give you that.” Sehingga mereka mengerti dengan jelas apa yang harus mereka berikan sebagai kompensasi dari apa yang akan kita berikan.
f. Hal kedua dalam tahap permulaan proses negosiasi adalah mendengarkan dengan efektif apa yang ditawarkan atau yang menjadi tuntutan pihak lain. Mendengar dengan efektif memerlukan kebiasaan dan teknik-teknik tertentu. Seperti misalnya bagaimana mengartikan gerakan tubuh dan ekspresi wajah pembicara. Usahakan selalu membangun kontak mata dengan pembicara dan kita berada dalam kondisi yang relaks namun penuh perhatian.
Ø Zona Tawar Menawar (The Bargaining Zone)
Dalam proses inti dari negosiasi, yaitu proses tawar menawar, kita perlu mengetahui apa itu The Bargaining Zone (TBZ). TBZ adalah suatu wilayah ruang yang dibatasi oleh harga penawaran pihak penjual (Seller’s Opening Price) dan Tawaran awal oleh pembeli (Buyer’s Opening Offer). Di antara kedua titik tersebut terdapat Buyer’s Ideal Offer, Buyer’s Realistic Price dan Buyer’s Highest Price pada sisi pembeli dan Seller’s Ideal Price, Seller’s Realistic Price dan Seller’s Lowest Price pada sisi pembeli.
Kesepakatan kedua belah pihak yang paling baik adalah terjadi di dalam wilayah yang disebut Final Offer Zone yang dibatasi oleh Seller’s Realistic Price dan Buyer’s Realistic Price. Biasanya kesepakatan terjadi ketika terdapat suatu overlap antara pembeli dan penjual dalam wilayah Final Offer Zone.
Ø Membangun Kesepakatan
Babak terakhir dalam proses negosiasi adalah membangun kesepakatan dan menutup negosiasi. Ketika tercapai kesepakatan biasanya kedua pihak melakukan jabat tangan sebagai tanda bahwa kesepakatan (deal or agreement) telah dicapai dan kedua pihak memiliki komitmen untuk melaksanakannya.
Yang perlu kita ketahui dalam negosiasi tidak akan pernah tercapai kesepakatan kalau sejak awal masing-masing atau salah satu pihak tidak memiliki niat untuk mencapai kesepakatan. Kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat dari kedua belah pihak, sehingga kita tidak bertepuk sebelah tangan.
Karena itu, penting sekali dalam awal-awal negosiasi kita memahami dan mengetahui sikap dari pihak lain, melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa gerak tubuh maupun ekspresi wajah. Karena jika sejak awal salah satu pihak ada yang tidak memiliki niat atau keinginan untuk mencapai kesepakatan, maka hal tersebut berarti membuang waktu dan energi kita. Untuk itu perlu dicari jalan lain, seperti misalnya: conciliation, mediation dan arbitration melalui pihak ketiga.
Demikian sekilas mengenai negosiasi, yang tentunya masih banyak hal lain yang tidak bisa dikupas dalam artikel pendek. Yang penting bagi kita selaku praktisi Mandiri, kita harus tahu bahwa negosiasi bukan hal yang asing.
Setiap kita adalah negosiator dan kita melakukannya setiap hari setiap saat. Selain itu negosiasi memerlukan karakter (artinya menggunakan seluruh hati dan pikiran kita), memerlukan penguasaan metoda atau pun teknik-tekniknya dan memerlukan kebiasaan dalam membangun perilaku bernegosiasi yang baik dan benar. (*)
Kesimpulan
Negosiasi merupakan istilah yang umum digunakan dalam dunia bisnis dan manajemen yang kemudian dalam perkembangannya diterapkan dalam bidang lain. Negosiasi bukan sekedar alat untuk memenangkan kepentingan melalui proses tawar menawar atau konsesi tertentu, tetapi sebagai proses merumuskan kepentingan yang mungkin ditawarkan kepada pihak lain tanpa mengurangi posisi dan martabatnya.
Negosiasi tidak akan akan pernah mencapai kesepakatan atau keputusan positif kalau sejak awal masing-masing atau salah satu pihak tidak memiliki niat untuk mencapai kesepakatan. Kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat dari kedua belah pihak, sehingga kita tidak bertepuk sebelah tangan. Karena itu, penting sekali dalam awal-awal negosiasi kita memahami dan mengetahui sikap dari pihak lain, melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa gerak tubuh maupun ekspresi wajah. Karena jika sejak awal salah satu pihak ada yang tidak memiliki niat atau keinginan untuk mencapai kesepakatan, maka hal tersebut berarti membuang waktu dan energi kita.
Sekian dan Terima Kasih
Rabu, 13 Oktober 2010
Konflik orang tua yang memaksa
Konflik orang tua yang memaksa
Terasa begitu berat jika hidup yang kita jalani hampir selalu terjadi perbedaan pendapat dengan orang tua, dan meskipun sebenarnya orang tua tidak ingin anaknya berjalan pada kehidupan yang tidak menyenangkan tetap saja selalu terjadi perbedaan pendapat. Pengambilan keputusan menjadi relatif mudah bila konflik itu mengenai hal yang sama-sama diinginkan. Ini disebut konflik mendekat-mendekat, misalnya ingin berkunjung kepada ibu atau kepada atasan pada hari Lebaran. Atau antara dua hal yang sama-sama ingin dihindari yang disebut konflik menjauh-menjauh. Misalnya, harus bekerja atau melanjutkan kuliah. Paling sulit memutuskan konflik bersifat mendekat-menjauh, seperti dialami seseorang berikut ini.
”Saya menjalin hubungan dengan To hampir dua tahun. Saya memutuskan berpisah karena dia telah empat kali berkhianat dengan menduakan saya. Pertama masih saya maafkan dengan harapan dia bisa berubah. Hingga empat kali, saya benar-benar tak sanggup lagi.
Saya sangat menyesal pernah melakukan hubungan terlarang dengan dia. Mungkin ini yang membuat saya berat melepas hingga dia besar kepala dan tega menyakiti saya berkali-kali. Akhirnya saya mengenal Bi. Orangnya baik dan jujur menceritakan latar belakang keluarganya. Kami pun berpacaran. Dari awal saya berusaha jujur juga. Saya katakan saya sudah tidak perawan lagi dan dia bisa menerima keadaan. Dua bulan kemudian To muncul lagi. Dia ingin kembali kepada saya. Saya bingung, tetapi tak tega kalau harus menyakiti Bi. To terus meneror lewat SMS, telepon, dan datang ke rumah. Dia bahkan mohon kepada Bi lewat e-mail. Saya jadi habis kesabaran dan benci kepada dia. Saya jutekin kalau datang. Celakanya dia berhasil menarik simpati orangtua dan saudara saya. Mereka menceramahi dan memarahi saya. Saya dibilang kejam dan tidak sopan. Ibu tidak setuju saya berpacaran dengan Bi dan berharap kembali kepada To. Sekarang saya dan Bi sudah bekerja, Bi giat bekerja agar nantinya bisa menikahi saya. Yang memusingkan saya, saya tidak ingin mengecewakan orangtua, tetapi juga tidak mau kehilangan Bi. Saya stres banget menghadapi hal ini.”
Konflik mendekat-menjauh
Konflik yang dihadapi memang berat. Ia bermaksud melanjutkan hubungan serius dengan Bi. Ia merasa aman dan cocok dengan Bi (mendekat), tetapi dia juga takut berdosa dan mengecewakan bila tak patuh kepada orangtua (menjauh).
Konflik semacam ini lebih sulit menyelesaikannya dan menghabiskan banyak pikiran. Wajar jika ia tak bisa fokus dan ingin pergi ke psikiater karena sudah merasa tak bisa menghadapinya. Sebab itu, sebaiknya Na tidak terburu-buru mengambil keputusan. Banyak hal perlu dipertimbangkan.
Sebelum berkonsultasi dengan ahli dan berobat, saya menyarankan dia mengubah sikap menghadapi To dan orangtua. Cobalah lebih berkepala dingin. Jangan marah dan jengkel menghadapi To. Kalau bisa bicaralah baik-baik dengan dia, misalnya mengenai masih banyaknya perempuan yang lebih ”pantas” baginya atau ia akan rugi bila terus mendekatinya.
Ubah persepsi To meneror atau cari muka kepada orangtua. Lihatlah itu sebagai hal yang wajar dia lakukan karena ia sebenarnya telanjur cinta kepada Anda. Hanya, Anda tak bisa menerima sifatnya berselingkuh. Ia harus belajar mencontoh strategi dan kelihaian To mendekati orangtua.
Jadi, usahakan memperbaiki hubungan dan berkomunikasi yang baik dengan orangtua. Bantu keperluan mereka sehari-hari dengan ikhlas. Jika perlu, ajak Bi mendapat kesempatan menolong sebanyak mungkin. Tidak harus berupa materi, bantuan tenaga juga bisa. Upayakan Bi lebih banyak berjumpa dengan orangtua untuk mendapat kesempatan saling mengenal dan menunjukkan kebaikan dirinya. Tunjukkan Bi lebih setia dan bertanggung jawab. Dengan demikian, secara bertahap orangtua dapat mengubah pandangan dan sikap kepada Bi.
Berdayakan diri
Jadikan diri anda agar bisa menghadapi masalah seperti ini, berfikirlah positive karna ketika kita diterpa masalah, bagaimana kita bisa mengkondisikan keadaan kita agar terguncang terlalu parah, apabila sikologis terkena sindrom yang terguncang akan berakibat hilangnya akal sehat kita dan bisa menjadi tindakan yang merugikan diri sendiri.
Ia juga perlu merenungkan keinginan orangtua. Pasti tak ada orangtua akan menjerumuskan anaknya. Mereka bermaksud baik, hanya cara mengomunikasikannya tidak bijak dan menyakitkan hati. Jangan memasukkan ke perasaan terlalu dalam bila orangtua menjelekkan Bi, anggap sebagai ungkapan kekhawatiran mereka terhadap masa depan putrinya. Sebagai anak kita haruslah terbuka kepada orangtua, terbuka dalam artian ketika memilih pasangan/menjalani hubungan , masalah, kebahagaiaan, inspirasi,dll. Yang menjadikan akrab terhadap orangtua, orangtua akan lebih senang apabila anaknya terbuka dan orangtuanya dijadikan sebagai tempat curahan atau sebagai teman.
Masih banyak orangtua bertindak dominan dalam menentukan siapa yang layak menjadi pasangan putra-putri mereka. Hal ini sebenarnya juga tidak tepat karena akhirnya banyak pula anak memaksakan kehendak mereka dengan lari dari rumah. Sedapat mungkin hal ini jangan sampai terjadi. Kita harus bersihkukuh dan mau berbicara baik kepada orangtua agar mereka bisa memahami situasi kita seperti ini, disini anak yang merasakan bagaimana menjalani hubungan dengan kedua pria tersebut, mana yang baik dan tidak, disitulah bagaimana kita meyakini kedua orangtua atas pilihan anaknya.
Selanjutnya upayakan agar ia tetap menjalani tugas pada aspek kehidupan lain, seperti bekerja, melakukan hobi, dan beristirahat. Jangan hanya memikirkan konflik itu sepanjang hari agar Anda juga dapat menambah energi.
Bacalah humor segar sehubungan dengan kondisi orangtua yang suka memaksa supaya lebih relaks, dan yang terpenting berinteraksi dengan teman-teman agar bisa menjauhi paksaan orangtua yang memaksa, ketika kita berinteraksi dengan teman pasti masalah akan ternetralisir,kenapa di samping berinteraksi, banyol dan candaan bisa menjadikan kenyamanan dan ketenangan dihati.
(Ada dua aturan untuk oarang tua. Pertama: orangtua selalu benar. Kedua: jika orangtua bersalah, lihatlah aturan pertama.)
Saran
Untuk memecahkan masalah ini kita harus lah saling terbuka terhadap orang tua kita,seperti, curhat kepada ibu,agar ketika kita dilanda masalah ini kita bisa membawa masalah ini dengan seperti orang yang tak punya masalah,apalagi masalah tentang percintaan,dan kita berusaha menjelaskan hubungan dengan seseorang,maka orang tua akan memberikan solusi tarbaik bagi anaknya. Memang masalah ini sungguh rumit,apa lagi sudah melakukan hubungan yang di larang oleh agama dan di benci olah orang tua yang mempunyai anak seperti ini,jelas orang tua sangat kecewa pada kita,tapi di balik ini semua pasti ada hikmahnya. Disini soft skill kita diuji agar menjadi manusia yang tegar dan siap menerima terpaan dari mana saja dan kapan saja.
Terasa begitu berat jika hidup yang kita jalani hampir selalu terjadi perbedaan pendapat dengan orang tua, dan meskipun sebenarnya orang tua tidak ingin anaknya berjalan pada kehidupan yang tidak menyenangkan tetap saja selalu terjadi perbedaan pendapat. Pengambilan keputusan menjadi relatif mudah bila konflik itu mengenai hal yang sama-sama diinginkan. Ini disebut konflik mendekat-mendekat, misalnya ingin berkunjung kepada ibu atau kepada atasan pada hari Lebaran. Atau antara dua hal yang sama-sama ingin dihindari yang disebut konflik menjauh-menjauh. Misalnya, harus bekerja atau melanjutkan kuliah. Paling sulit memutuskan konflik bersifat mendekat-menjauh, seperti dialami seseorang berikut ini.
”Saya menjalin hubungan dengan To hampir dua tahun. Saya memutuskan berpisah karena dia telah empat kali berkhianat dengan menduakan saya. Pertama masih saya maafkan dengan harapan dia bisa berubah. Hingga empat kali, saya benar-benar tak sanggup lagi.
Saya sangat menyesal pernah melakukan hubungan terlarang dengan dia. Mungkin ini yang membuat saya berat melepas hingga dia besar kepala dan tega menyakiti saya berkali-kali. Akhirnya saya mengenal Bi. Orangnya baik dan jujur menceritakan latar belakang keluarganya. Kami pun berpacaran. Dari awal saya berusaha jujur juga. Saya katakan saya sudah tidak perawan lagi dan dia bisa menerima keadaan. Dua bulan kemudian To muncul lagi. Dia ingin kembali kepada saya. Saya bingung, tetapi tak tega kalau harus menyakiti Bi. To terus meneror lewat SMS, telepon, dan datang ke rumah. Dia bahkan mohon kepada Bi lewat e-mail. Saya jadi habis kesabaran dan benci kepada dia. Saya jutekin kalau datang. Celakanya dia berhasil menarik simpati orangtua dan saudara saya. Mereka menceramahi dan memarahi saya. Saya dibilang kejam dan tidak sopan. Ibu tidak setuju saya berpacaran dengan Bi dan berharap kembali kepada To. Sekarang saya dan Bi sudah bekerja, Bi giat bekerja agar nantinya bisa menikahi saya. Yang memusingkan saya, saya tidak ingin mengecewakan orangtua, tetapi juga tidak mau kehilangan Bi. Saya stres banget menghadapi hal ini.”
Konflik mendekat-menjauh
Konflik yang dihadapi memang berat. Ia bermaksud melanjutkan hubungan serius dengan Bi. Ia merasa aman dan cocok dengan Bi (mendekat), tetapi dia juga takut berdosa dan mengecewakan bila tak patuh kepada orangtua (menjauh).
Konflik semacam ini lebih sulit menyelesaikannya dan menghabiskan banyak pikiran. Wajar jika ia tak bisa fokus dan ingin pergi ke psikiater karena sudah merasa tak bisa menghadapinya. Sebab itu, sebaiknya Na tidak terburu-buru mengambil keputusan. Banyak hal perlu dipertimbangkan.
Sebelum berkonsultasi dengan ahli dan berobat, saya menyarankan dia mengubah sikap menghadapi To dan orangtua. Cobalah lebih berkepala dingin. Jangan marah dan jengkel menghadapi To. Kalau bisa bicaralah baik-baik dengan dia, misalnya mengenai masih banyaknya perempuan yang lebih ”pantas” baginya atau ia akan rugi bila terus mendekatinya.
Ubah persepsi To meneror atau cari muka kepada orangtua. Lihatlah itu sebagai hal yang wajar dia lakukan karena ia sebenarnya telanjur cinta kepada Anda. Hanya, Anda tak bisa menerima sifatnya berselingkuh. Ia harus belajar mencontoh strategi dan kelihaian To mendekati orangtua.
Jadi, usahakan memperbaiki hubungan dan berkomunikasi yang baik dengan orangtua. Bantu keperluan mereka sehari-hari dengan ikhlas. Jika perlu, ajak Bi mendapat kesempatan menolong sebanyak mungkin. Tidak harus berupa materi, bantuan tenaga juga bisa. Upayakan Bi lebih banyak berjumpa dengan orangtua untuk mendapat kesempatan saling mengenal dan menunjukkan kebaikan dirinya. Tunjukkan Bi lebih setia dan bertanggung jawab. Dengan demikian, secara bertahap orangtua dapat mengubah pandangan dan sikap kepada Bi.
Berdayakan diri
Jadikan diri anda agar bisa menghadapi masalah seperti ini, berfikirlah positive karna ketika kita diterpa masalah, bagaimana kita bisa mengkondisikan keadaan kita agar terguncang terlalu parah, apabila sikologis terkena sindrom yang terguncang akan berakibat hilangnya akal sehat kita dan bisa menjadi tindakan yang merugikan diri sendiri.
Ia juga perlu merenungkan keinginan orangtua. Pasti tak ada orangtua akan menjerumuskan anaknya. Mereka bermaksud baik, hanya cara mengomunikasikannya tidak bijak dan menyakitkan hati. Jangan memasukkan ke perasaan terlalu dalam bila orangtua menjelekkan Bi, anggap sebagai ungkapan kekhawatiran mereka terhadap masa depan putrinya. Sebagai anak kita haruslah terbuka kepada orangtua, terbuka dalam artian ketika memilih pasangan/menjalani hubungan , masalah, kebahagaiaan, inspirasi,dll. Yang menjadikan akrab terhadap orangtua, orangtua akan lebih senang apabila anaknya terbuka dan orangtuanya dijadikan sebagai tempat curahan atau sebagai teman.
Masih banyak orangtua bertindak dominan dalam menentukan siapa yang layak menjadi pasangan putra-putri mereka. Hal ini sebenarnya juga tidak tepat karena akhirnya banyak pula anak memaksakan kehendak mereka dengan lari dari rumah. Sedapat mungkin hal ini jangan sampai terjadi. Kita harus bersihkukuh dan mau berbicara baik kepada orangtua agar mereka bisa memahami situasi kita seperti ini, disini anak yang merasakan bagaimana menjalani hubungan dengan kedua pria tersebut, mana yang baik dan tidak, disitulah bagaimana kita meyakini kedua orangtua atas pilihan anaknya.
Selanjutnya upayakan agar ia tetap menjalani tugas pada aspek kehidupan lain, seperti bekerja, melakukan hobi, dan beristirahat. Jangan hanya memikirkan konflik itu sepanjang hari agar Anda juga dapat menambah energi.
Bacalah humor segar sehubungan dengan kondisi orangtua yang suka memaksa supaya lebih relaks, dan yang terpenting berinteraksi dengan teman-teman agar bisa menjauhi paksaan orangtua yang memaksa, ketika kita berinteraksi dengan teman pasti masalah akan ternetralisir,kenapa di samping berinteraksi, banyol dan candaan bisa menjadikan kenyamanan dan ketenangan dihati.
(Ada dua aturan untuk oarang tua. Pertama: orangtua selalu benar. Kedua: jika orangtua bersalah, lihatlah aturan pertama.)
Saran
Untuk memecahkan masalah ini kita harus lah saling terbuka terhadap orang tua kita,seperti, curhat kepada ibu,agar ketika kita dilanda masalah ini kita bisa membawa masalah ini dengan seperti orang yang tak punya masalah,apalagi masalah tentang percintaan,dan kita berusaha menjelaskan hubungan dengan seseorang,maka orang tua akan memberikan solusi tarbaik bagi anaknya. Memang masalah ini sungguh rumit,apa lagi sudah melakukan hubungan yang di larang oleh agama dan di benci olah orang tua yang mempunyai anak seperti ini,jelas orang tua sangat kecewa pada kita,tapi di balik ini semua pasti ada hikmahnya. Disini soft skill kita diuji agar menjadi manusia yang tegar dan siap menerima terpaan dari mana saja dan kapan saja.
Langganan:
Postingan (Atom)